"Kami sudah melakukan upaya penguatan sinyal sehingga daerah tersebut nantinya tetap mampu memiliki akses sinyal internet," kata Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya telah turun langsung bersama jajaran stafnya untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pada 18 TPS yang mengalami blank spot tersebut.
Adapun 18 TPS yang mengalami blank spot tersebut meliputi empat TPS di Desa Gesing, sebanyak dua TPS di Desa Sidetapa, tiga TPS di Desa Depeha, tiga TPS di Desa Les, satu TPS di Desa Penuktukan, satu TPS di Desa Sambirenteng, dan empat TPS di Desa Sembiran.
Menurut kepala dinas yang akrab disapa Ketsu itu, selain faktor topografi di balik pegunungan dan perbukitan yang berada di luar jangkauan sinyal internet, kekurangan pemancar sinyal dari provider internet pada TPS tersebut juga menjadi penyebab terjadinya blank spot.
Oleh sebab itu, pihaknya telah berkoordinasi kepada Kementerian Kominfo RI dan sejumlah provider internet untuk melakukan optimalisasi sinyal pada TPS yang mengalami blank spot tersebut.
"Permohonan sudah dilayangkan melalui surat resmi, tidak hanya untuk optimalisasi pada titik blank spot tersebut, tetapi juga menjaga sinyal agar tetap stabil," ungkap Suwarmawan.
Suwarmawan juga akan menugaskan jajaran stafnya untuk tetap bersiaga selama pelaksanaan pemilu, sehingga jika terdapat laporan terkait permasalahan koneksi internet, maka dapat cepat untuk ditangani.
Sebagai informasi, Kabupaten Buleleng merupakan wilayah yang berlokasi di bagian utara Pulau Dewata dengan topografi daerah pegunungan/perbukitan dan juga wilayah pesisir pantai.
Baca juga: Pj Bupati Garut: Aparat harus jaga surat suara di TPS selama 24 jam
Baca juga: KPU Batam catat 30 ribu warga pindah memilih untuk Pemilu 2024
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024