Jakarta (ANTARA News) - Soebagijo I.N., wartawan senior dan penulis buku biografi, meninggal dunia selepas Subuh pada Selasa dalam usia 89 tahun di kediaman Jalan Denpasar I, Blok D-3A nomor 24, Kelurahan Pisangan, Bali View, Tangerang Selatan, Banten.


"Beliau sudah lama sakit, namun tetap aktif dalam sejumlah kegiatan, termasuk dalam acara pensiunan kantor berita Antara," demikian pernyataan General Manager Sumber Daya Manusia Perum Kantor Berita Antara, Dwi Agus Riyanto, di Jakarta, Selasa.


Soebagijo I.N. semasa hidupnya menjadi wartawan kantor berita Antara mulai 1946 di Yogyakarta, selepas menjadi Pemimpin Redaksi Api Merdeka di usia 22 tahun di awal revolusi kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945.


Ia sempat menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Penyebar Semangat yang berbahasa Jawa di Surabaya pada 1949, kemudian kembali bertugas di kantor berita Antara.


Bahkan, pria kelahiran Blitar, Jawa Timur, pada 5 Juli 1924 itu pernah menjadi Kepala Perwakilan Kantor Berita Antara di Yugoslavia (1966-1968), dan berlanjut menjadi Kepala Perpustakaan dan Dokumentasi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.


Selama di kantor berita Antara ia dikenal sebagai "kamus dan ensiklopedi berjalan" lantaran ilmu pengetahuannya dapat secara langsung ditanyai oleh kolega, terutama juniornya.


Soebagijo juga dikenal sebagai wartawan penulis biografi dan perjalanan, serta pencetak kader wartawan andal layaknya tokoh pers nasional Adinegoro (1904-1967), yang juga seniornya di kantor berita Antara. Biografi Adinegoro juga pernah dinukilkannya.


Ensiklopedi Pers Indonesia (EPI) terbitan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mencatat bahwa buku pertama karya Soebagijo adalah "Pengukir Soekarno" yang ditulisnya saat berusia 25 tahun. Buku tersebut bercerita tentang biografi Ida Ayu, ibunda Presiden RI pertama dan Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno.


Ia juga menulis buku Jagad Wartawan, PWI di Arena Massa (1998), SK Trimurti, dan Lima Windu ANTARA (1977), serta puluhan buku lainnya.


Komunitas Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2012 menganugerahinya Kartu Pers Nomor Satu (Press Card Number One). Penghargaan ini melibatkan Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Perusahaan pers (SPS), Serikat Grafika Pers (SGP), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013