Brasilia (ANTARA News) - Brazil pada Senin meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera mengakhiri pasokan senjata dari dunia internasional ke Suriah.
"Penting sekali untuk menghentikan pasokan senjata dari luar, yang selama ini memasok kedua pihak dalam konflik tersebut," kata Menteri Luar Negeri Brazil Luiz Alberto Figueiredo.
Pasokan senjata ini akan memperparah tragedi kemanusiaan yang terjadi di negara timur tengah itu, kata Figueiredo.
Figueiredo menambahkan bahwa pihaknya tentu berkeinginan agar Dewan Keamanan PBB dapat menghentikan pasokan persenjataan kepada kedua pihak yang bertikai di Suriah.
Dia juga menegaskan bahwa Brazil mendukung kesepakatan yang dicapai oleh Washington dan Moskow terkait rencana pemusnahan senjata kimia yang dimiliki Suriah.
"Penggunaan senjata kimia adalah tindakan yang mematikan dan tidak bisa ditoleransi," kata Menlu Brazil itu.
Namun Figueiredo juga menekankan bahwa meningkatnya jumlah senjata konvensional telah memperparah tragedi kemanusiaan dan menambah jumlah korban tewas dan pengungsi di Suriah.
Brazil menentang segala bentuk intervensi militer ke Suriah kecuali langkah itu disetujui oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Rusia, sekutu Damaskus yang memiliki hak veto.
"Tidak ada solusi militer bagi konflik Suriah ... inilah saatnya mengedepankan upaya diplomatik untuk menciptakan perdamaian abadi," kata Figueiredo.
Menlu Brazil itu juga menyebut Suriah sebagai isu fundamental bagi Brazil, karena ada beberapa etnis Suriah yang tinggal di negara Amerika Latin itu. Figueiredo menyerukan adanya sebuah konferensi internasional baru yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut.
(P012/M014)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013