Jakarta (ANTARA News) - Unit Cyber Crime Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri berhasil menangkap tersangka yang pada Juli 2006 lalu membobol laman (website/situs) Partai Golkar. Tersangka bernama Iqra Syafaat (26) ini ditangkap 2 Agustus 2006 lalu di Warnet Balerang, Jl Raden Patah No 81, Batam, kata Kanit Cyber Crime, Kombes Pol Petrus Reinhard Golose di Jakarta, Senin. Ia mengatakan penangkapan tersangka ini berkat hasil penyelidikan, analisa data dan penyamaran dari petugas Unit Cyber hingga akhirnya menemukan keberadaan tersangka. "Kami belum mengetahui latar belakang tersangka menjadi hacker (pembobol) situs Partai Golkar termasuk adanya motif politik," katanya. Petrus mengatakan selain menganilisa data di komputer, penyidik juga harus pergi ke Batam sebab tersangka diduga kuat membobol laman Partai Golkar dari pulau itu. "Tersangka dijerat dengan UU No 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan pasal 406 KUHP tentang pengrusakan barang," katanya. Dikatakannya, serangan terhadap laman partai berlambang pohon beringin itu terjadi pada 9 hingga 13 Juli 2006 hingga menyebabkan tampilan laman berubah. "Pada 9 Juli 2006, tersangka mengganti tokoh-tokoh partai Golkar yang termuat dalam situs dengan gambar gorilla putih tersenyum dan di bagian bawah situs dipasangi gambar artis Hollywood yang seronok," katanya. Pada, 10 Juli 2006, tersangka mengubah halaman laman Partai Golkar menjadi foto artis Hollywood yang seronok dan mencantumkan tulisan "Bersatu Untuk Malu". Serangan pada 13 Juli 2006 lalu, halaman depan laman diganti dengan foto gorilla putih yang tersenyum dan mencantumkan tulisan "bersatu untuk malu". "Saat serangan pertama terjadi, Partai Golkar sudah berusaha memperbaiki namun diserang lagi hingga terjadi beberapa kali perbaikan sampai akhirnya Partai Golkar melaporkan kasus ini ke Mabes Polri," ucap Petrus yang langsung naik pangkat jadi Kombes begitu menembak mati Dr Azahari, buronan kasus terorisme. Ia mengatakan, polisi mulai mengusut kasus ini dengan cara menganalisa server laman Partai Golkar di laboratorium komputer forensik milik Mabes Polri. "Kami juga melakukan penyamaran untuk kontak dengan tersangka dengan cara chatting dan menemukan salah satu warnet di Batam yang diduga dipakai untuk menyerang situs Partai Golkar," ujarnya. Dari kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa satu laptop, satu komputer dan kuitansi warnet, tampilan laman Partai Golkar, hasil chatting dengan tersangka dan server laman. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku sering menyerang bank-bank termasuk bank di Amerika Serikat bahkan informasi cara membobol bank itu dijual ke pihak lain untuk mendapat keuntungan pribadi. "Jadi begitu ia mengetahui kelemahan satu bank maka data kelemahan itu dijual ke orang lain. Ia bisa menjual Rp3 juta untuk satu informasi," kata Petrus. Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar, Muladi menyatakan, akibat serangan hacker itu, Golkar menderita kerugian materi Rp150 juta karena harus membangun kembali sistem informasi yang telah rusak. "Ini prestasi luar biasa dari Unit Cyber Polri. Saya kira tertangkapnya satu atau dua tahun lagi. Tidak tahunya cuma dalam ukuran hari. Saya salut dengan Polri," kata Muladi yang datang ke Bareskrim bersama sejumlah fungsionaris Partai Golkar lain. Ia mengatakan, tidak hanya Golkar saja korban, namun bisa jadi laman milik partai lain atau institusi lain juga bisa diserang.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006