DKI diminta tingkatkan edukasi TPS 3R ke warga

Satu TPS 3R itu bisa mengolah sampah 25 hingga 50 ton per hari

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Shinta Yosefina meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk meningkatkan edukasi tempat pengolahan sampah (TPS) berkonsep kurangi, pakai kembali dan daur ulang (reduce, reuse and recycle/3R) kepada warga.

"Saya rasa ini sangat perlu didukung dan sangat penting untuk warga bisa mendaur ulang sampahnya karena memang sampah sudah seharusnya mendapat perhatian lebih," kata Shinta saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Shinta menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah yang baik agar bisa berdampak pada lingkungan yang bersih hingga kesehatan masyarakat.

Terpenting, menurut dia yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan sampahnya jangan sampai sampah malah semakin menumpuk dan membuat polusi ataupun bau di kawasan sekitar.

Maka dari itu, tegasnya, perlu ada komitmen Pemprov DKI untuk gencar mengedukasi setiap lapisan masyarakat khususnya dalam lingkup rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW).

"Bisa memberikan edukasi ke warga yang sampahnya dikelola di TPS 3R untuk melakukan pemilahan sejak dari rumah tangga," jelasnya.

Dengan begitu, menurutnya, pengelolaan sampah di TPS 3R menjadi cepat dikelola oleh warga sekitar sehingga mampu mengurangi volume sampah yang ada di Jakarta.

Pengelolaan sampah melalui TPS 3R diharapkan mampu mengatasi volume sampah dari Jakarta ke Bantargebang yang jumlahnya mencapai 7.500 ton sampah per hari.

"Satu TPS 3R itu bisa mengolah sampah 25 hingga 50 ton per hari," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan membangun TPS 3R di 44 kecamatan untuk mengurangi volume sampah.

"Saat ini sudah ada tujuh TPS 3R yang dibangun pada 2023 dan pada 2024 akan ada empat lagi, diharapkan seluruh kecamatan punya," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di sela-sela Peresmian TPS 3R Ciracas dan TPS 3R Rawasari di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat.