Kapolres Donggala AKBP Guruh Arif yang dihubungi dari Palu mengatakan, saat ini terdapat seratusan aparat dari TNI dan Polri yang siaga di perbatasan Kecamatan Dolo dan Desa Kotarindau.
Pada Senin pagi, bentrok yang melibatkan ratusan warga kedua desa itu pecah dan menyebabkan sejumlah orang terluka karena lemparan batu, dan terkena anak panah.
Hingga saat ini polisi belum bisa memastikan penyebab bentrok antarwarga tersebut, namun diduga hal itu dipicu dendam lama yang muncul kembali.
Guruh mengatakan, aparat keamanan masih akan melakukan penjagaan hingga situasi benar-benar kondusif.
Bentrok tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas dari Kota Palu menuju Kabupaten Sigi.
Kapolres berharap masyarakat yang terlibat bentrok tidak mudah tersulut emosinya oleh segelintir orang mengingat warga di wilayah tersebut saling kenal dan sebagian lagi memiliki hubungan kekerabatan.
Beberapa waktu sebelumnya, seorang remaja asal Desa Sidera di Kabupaten Sigi tewas menjadi korban bentrok antarwarga.
Remaja tersebut tewas karena mengalami tebasan benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Sementara itu, aparat keamanan rencananya akan melakukan razia ke sejumlah warga dan perkebunan guna mencari senjata rakitan atau petasan yang disembunyikan pelaku bentrok.
"Kalau ada warga kedapatan membawa senjata tajam akan ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Kapolres Guruh Arif menegaskan. (R026/Z002)
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013