Menarik pemirsa global

Ada yang beranggapan bahwa kehadiran diaspora mengancam kemajuan sepak bola Afrika, terutama akar sepak bola lokal.

Ini mungkin akan terus menjadi perdebatan, tapi pemain-pemain diaspora ini telah menaikkan mutu dan mengangkat sepak bola Afrika, bukan saja peringkat, namun juga kemenarikan kompetisi benua ini di mata audiens global, khususnya Piala Afrika.

Indikatornya terlihat dari bagaimana Piala Afrika 2023 ditonton oleh warga global, yang menurut Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), ada 173 wilayah di seluruh dunia yang menayangkan turnamen ini.

Tak heran CAF menyebut Piala Afrika tahun ini sebagai Piala Afrika yang paling banyak disaksikan umat manusia.
 
Pendukung dari Republik Demokratik Kongo mengecat tubuh dan wajahnya dengan warna biru saat menyaksikan laga putaran 16 besar Piala Afrika 2023 antara Mesir melawan Kongo di Laurent Pokou Stadium, San Pedro, Pantai Gading, Minggu (28/1/2024). Kongo mengalahkan Mesir 8-7 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1. ANTARA FOTO/REUTERS/Siphiwe Sibeko/foc.

Partai final yang mempertemukan Pantai Gading dengan Si Elang Super Nigeria sendiri ditayangkan di 54 negara Afrika, sebagian besar Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Amerika Utara, Karibia, dan Pasifik Selatan.

Jaringan televisi global pemegang hak siar olahraga juga berlomba menayangkan turnamen ini, termasuk beIN Sport, Canal+, Sky Sport, dan BBC.

Ini menegaskan dunia semakin tertarik mengikuti Piala Afrika, termasuk karena keasyikan-keasyikan dan segala drama yang menyertainya.

Drama itu termasuk bagaimana Pantai Gading mengakhiri keterpurukan dengan "happy ending" atau akhir bahagia yang membuat negeri berpenduduk juta 27,5 juta ini dimabuk pesta yang tak akan usai dalam semalam.

Baca juga: Piala Afrika dan Piala Asia buka fakta kesenjangan mulai terkikis
Baca juga: Inilah data dan fakta menarik seputar Piala Afrika 2024
 

Copyright © ANTARA 2024