Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada Sabtu (10/2) bahwa dia prihatin dengan rencana serangan darat Israel ke Kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Israel telah menggempur Rafah selama beberapa hari sebagai persiapan serangan darat untuk menumpas kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi 1 juta lebih warga Palestina yang diminta untuk pindah ke selatan selama empat bulan operasi militer Israel di wilayah kantong Palestina itu.

"Sangat prihatin dengan kemungkinan serangan militer di Rafah–lebih dari separuh penduduk Gaza berlindung di wilayah itu," kata Cameron di platform X.

Dia menambahkan bahwa "prioritas seharusnya berupa jeda pertempuran sesegera mungkin untuk mengirimkan bantuan dan menyelamatkan sandera."

Langkah itu juga harus diikuti dengan upaya menuju gencatan senjata yang berkelanjutan dan permanen, katanya.

Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan sekutu Israel lainnya di Barat telah mengkritik pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena memerintahkan serangan darat di Kota Rafah yang padat penduduk itu.

Mereka memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya bencana kemanusiaan.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Saudi serukan pertemuan DK PBB bahas rencana serangan Israel ke Rafah
Baca juga: Tentara cadangan Israel disiapkan untuk serangan darat ke Rafah

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024