Jakarta (ANTARA) - Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GAMKI) memberikan pendidikan politik dan kewarganegaraan di Sekolah Tinggi Teologi Presbyterian Shema, Cianjur, Jawa Barat.

Akademisi STT Teologi Presbyterian Shema John Mussa Renhoard dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menjelaskan forum itu untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi dan mendapatkan wawasan, tentang pendidikan politik dan kewarganegaraan, yang kini semakin penting, menjelang pelaksanaan pesta demokrasi.

"Beberapa hari lagi dilaksanakan Pemilu 2024, penting untuk para mahasiswa mendapatkan literasi politik," katanya.

Akademisi UPH Thomas Tokan Pureklolon memberikan pesan kepada para Mahasiswa untuk tidak melupakan identitas nasional, yaitu Pancasila. Ia mengingatkan bahwa menjelang pemilu, penting untuk menjaga nilai-nilai Pancasila agar pemilihan umum dapat berlangsung dengan damai dan sesuai dengan semangat persatuan yang terkandung dalam ideologi tersebut.

"Identitas nasional membuat semua orang merasa satu, sama, setara, dan bersaudara," katanya menegaskan.

Sementara itu, Pimpinan Pusat GMKI Chrisindo Reformanda mengatakan para mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dan cerdas dalam memilih. Dia menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya orang muda Kristen dalam membangun masa depan bangsa.

"Generasi Z memiliki peran yang besar dalam perubahan. Mari kita berpartisipasi proaktif dan cerdas dalam memilih agar suara kita dapat menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas," katanya.

Dosen muda di UPH itu mengingatkan sebagai orang Kristen, memiliki beban untuk memikul salib. Oleh karena itu jangan takut untuk diutus dalam menyuarakan kenabian, salah satunya dengan memberikan pendidikan politik yang benar, memilih pemimpin yang baik, dan berani menyatakan kebenaran.

"Sebagai orang Kristen tidak perlu menghalalkan segala cara untuk berebut kekuasaan, karena politik yang harusnya dijalankan oleh orang Kristen adalah politik moral dan bukan politik praktis yang mengandalkan uang,” katanya menegaskan.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang minta ASN bantu penertiban APK
Baca juga: Akademisi: Kesuksesan pemilu adalah tanggung jawab seluruh masyarakat

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024