Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Islam Iran mengutamakan dialog untuk menyelesaikan konflik di Suriah sehingga tidak terjadi perang yang lebih besar.

"Tiga tahun lalu ketika pemberontak di Suriah mulai bergerak, Iran menyampaikan masalah itu untuk diselesaikan melalui dialog dua kubu, namun tidak dipedulikan, bahkan beberapa negara barat mempersenjatai dan mendanai para pemberontak," kata Kepala Badan Dakwah Islamiyah Iran Seyed Mahdi Khamoushi kepada Antara di Jakarta, Senin.

Dia menegaskan negaranya percaya proses pelucutan senjata harus dilakukan oleh semua pihak termasuk negara yang berbatasan dengan Suriah, yaitu Israel.

"Iran, China dan Rusia mendukung demokrasi di Suriah. Kami percaya pelucutan senjata perlu dilakukan bersama, sehingga prosesnya dilakukan dua arah," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, pelucutan senjata itu juga bisa mencegah terjadinya ancaman perang regional.

Dia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima pemerintahnya, Israel membantu dan melatih para pemberontak di Suriah.

"Rekaman yang dimiliki Rusia dan diserahkan ke PBB terlihat bahwa pemberontak menggunakan senjata kimia di kawasan mereka yaitu dekat Damaskus," tegasnya.

Dia mengakui negara-negara Arab terpecah terkait konflik di Suriah, ada yang tidak tahu dan ada yang memiliki niatan buruk.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013