Opsi militer harus tetap ada
Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande, Minggu, memperingatkan jika kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dan Rusia dalam akhir pekan lalu untuk memusnahkan senjata kimia Suriah "bukanlah penyelesaian akhir".
Ia menambahkan bahwa opsi serangan militer harus tetap terbuka untuk dilakukan. Berbicara langsung di televisi TF1, Hollande menekankan bahwa masyarakat internasional harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan jatuhnya sanksi "dalam kasus tidak dilaksanakannya perjanjian" itu sebagai bagian dari resolusi PBB yang bisa diajukan dalam pemungutan suara dalam waktu tujuh hari kemudian.
"Opsi militer harus tetap ada, jika tidak maka akan ada kendala," katanya seperti dilansir AFP.
Komentar Hollande itu diberikan sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov mengumumkan kesepakatan ambisius untuk membongkar dan memusnahkan cadangan senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.
Kesepakatan sementara itu menggugurkan ancaman serangan militer terhadap Suriah yang sejak awal telah disebut-sebut Prancis dan Amerika Serikat sebagai cara untuk menghukum rezim Presiden Bashar al-Assad atas serangan gas beracun mematikan pada 21 Agustus yang mereka persalahkan pada Damaskus.
(G003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013