Jakarta (ANTARA News) - Panitia penyelenggara mengaku mengalami kerugian besar saat seluruh rangkaian kegiatan Miss World 2013 akhirnya harus dipindah ke Bali.
"Tanpa dipindah juga kami sudah rugi, apalagi dipindah karena persiapan tiga tahun harus dikompres dengan persiapan tiga hingga empat hari," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo sebagai pihak penyelenggara kontes kecantikan itu dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Namun, ia mengklaim kerugian materiil bukanlah suatu hal utama dalam pemindahan rangkaian kegiatan itu ke Bali. Ia juga enggan menyebutkan berapa nilai kerugian yang harus ditanggungnya akibat pemindahan tersebut.
Pemindahan rangkaian kegiatan Miss World 2013 tidak hanya mencakup soal kegiatan para peserta tetapi juga akomodasi para pendukung acara termasuk kerabat dan utusan negara.
Namun, ia mengaku akan membicarakan hal tersebut kepada para pihak pendukung acara.
"Pokoknya fokusnya sekarang adalah selamatkan acara ini supaya nama Indonesia tetap baik. Boleh ada masalah di dalam negeri tapi di luar negeri harus tetap jaga kewibawaan sebagai bangsa," tuturnya.
Kontes kecantikan sedunia itu diikuti oleh 129 kontestan dan disiarkan ke 186 negara di seluruh dunia. Hary mengklaim inilah acara terbesar yang akan diliput oleh seluruh dunia sehingga diharapkan bisa mengangkat citra bangsa dan mempromosikan pariwisata.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Ajang kontes kecantikan Miss World 2013, terus mendapat penolakan dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Penyelenggaraan tersebut dianggap tidak sesuai ajaran agama dan malah mengajarkan masyarakat hidup glamor dan konsumtif.
Pernyataan sikap ini disampaikan belasan ormas yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Ormas tersebut, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Da’i Indonesia (IKADI), Azzikra, Syarikat Islam Indonesia (SII), Al-Wasliyah, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI). (diluar LPOI seperti FPI. HTI, Muhammadiyah dll juga menolak)
“LPOI telah menggelar rapat terkait digelarnya even Miss World 2013 di Indonesia. Hasil rapat itu, dengan tegas menolak digelarnya acara Miss World tersebiut,” kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj di kantornya, Jakarta, Rabu (04/09).
Menurut dia, LPOI juga menolak segala bentuk kekerasan dalam penolakan kegiatan Miss World. Namun, menolak dengan mengeluarkan rekomendasi. “Kami juga tidak akan turun ke jalan untuk penolakan tersebut. Dengan pernyataan sikap ini, kami rasa sudah cukup,” ujarnya.