Medan (ANTARA News) - Jumlah masyarakat Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang mengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung bertambah menjadi 5.956 jiwa pada Senin. Sebelumnya, hingga Minggu (15/9) siang, jumlah pengungsi mencapai 3.710 jiwa,
"Sebelumnya, hingga Minggu (15/9) siang, jumlah pengungsi 3.710 jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Senin.
Jumlah warga yang mengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung tersebut ditampung di lokasi pengungsian di Karo.
Tujuh lokasi itu adalah Jambur Sempakata (2.730 jiwa), GBKP Klasik (590 jiwa), GBKP Kota (1.400 jiwa), Jambur Desa Payung (420 jiwa), Jambur Taras Berastagi (750 jiwa), Masjid Agung (60 jiwa), dan PPWG Kabanjahe (56 jiwa).
Sebagian besar pengungsi berasal dari enam desa yang berada dalam radius 3 km dari Gunung Sinabung yang dievakuasi sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Keenam desa tersebut adalah Desa Simacem, Desa Bekerah, Desa Sukameriah, Desa Sukanalu Teran, Desa Sigarang-garang, dan Desa Mardinding yang berada di Kecamatan Namanteran.
Sebagian masyarakat juga telah mengevakuasi hewan ternaknya secara mandiri agar tidak mati akibat abu yang muncul dalam letusan tersebut.
Untuk memberikan bantuan bagi pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara telah berada di lokasi dan mengoperasikan dapur umum.
BPBD Sumatera Utara juga telah menyiapkan 2.000 selimut untuk digunakan masyarakat yang berada di pengungsian.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013