Pemerintah pada waktu lalu tak menghormati janjinya
Islamabad (ANTARA News) - Taliban Pakistan, Ahad (15/9), menyerukan pembebasan rekan mereka yang ditahan dan penarikan militer dari wilayah suku, yang dikatakan kelompok tersebut dapat menjadi langkah besar pembangunan kepercayaan bagi kemungkinan pembicaraan perdamaian.
Taliban menetapkan persyaratan setelah satu konferensi parlemen, yang dituan-rumahi oleh pemerintah di Islamabad pada 9 September, menyeru pemerintah agar menggagas dialog dengan gerilyawan.
Juru Bicara Taliban, Shahidullah Shahid, mengatakan kelompok itu akan mempercayai keinginan dan wewenang pemerintah jika anggota Taliban yang ditahan dibebaskan dan tentara ditarik dari daerah suku.
"Pemerintah mesti memperlihatkan ketulusan dan membuktikan wewenangnya sebelum pembicaraan perdamaian," kata juru bicara Taliban tersebut kepada media, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Ia menyatakan pertemuan tiga-hari Dewan Pusat Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) diselenggarakan bersama dengan Ketua Hakimullah Mehsud sebagai pemimpin, dan meminta pemerintah melakukan tindakan untuk membangun kepercayaan dan menciptakan suasana yang kondusif untuk menghapuskan keraguan.
"Kami masih meragukan wewenang pemerintah dan ketulusannya. Pembicaraan mesti bermanfaat ketika kami menyadari pemerintah memiliki kekuasaan," kata juru bicara Taliban tersebut.
"Pemerintah pada waktu lalu tak menghormati janjinya kepada kami, dan kami tak ingin hal serupa terulang lagi," kata Shahid.
Banyak pengulas politik berpendapat pemerintah takkan menerima tuntutan Taliban kecuali pembicaraan dimulai dan membuat kemajuan.
Mereka juga terkejut di satu sisi Taliban mengajukan tuntutan tapi di sisi lain mereka telah melanjutkan serangan terhadap pasukan Pakistan.
Mereka berpendapat persyaratan itu akan membuat proses perdamaian jadi rumit.
Serangan Taliban di bagian barat-laut negeri tersebut, yang menewaskan dua perwira senior, telah memicu pengutukan keras di seluruh negeri itu.
Banyak pengulas juga percaya serangan semacam itu akan meningkatkan tekanan atas pemerintah akan mengkaji rencana bagi pembicaraan dengan Taliban.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013