Ia berencana memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai temuan itu pada Senin pagi waktu setempat, kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky kepada wartawan di Markas PBB, New York, Ahad.
"Laporan tersebut dari Misi PBB untuk Menyelidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia di Republik Arab Suriah telah diserahkan kepada sekretaris jenderal," kata Nesirky di dalam surel kepada wartawan.
"(Laporan) itu diserahkan hari ini, 15 September, kepada sekretaris jenderal oleh Profesor Ake Sellstrom, pemimpin Misi tersebut, dan sekretaris jenderal akan menyediakannya kepada Negara Anggota besok pagi (Senin)," kata juru bicara itu.
"Pada Senin pagi, sekretaris jenderal berencana memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai laporan tersebut selama konsultasi tertutupnya," kata Nesirky, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Setelah penjelasannya di Dewan Keamanan 15-negara, Ban berencana berbicara dengan wartawan sekitar pukul 12.50 waktu setempat (23.50 WIB), Senin, kata juru bicara itu.
Teks laporan tersebut direncanakan disediakan pada Senin pagi waktu setempat di jejaring Kantor PBB Urusan Perlucutan Senjata, dengan alamat http://www.un.org/disarmament/, katanya.
Pada 2 September, sampel yang dikumpulkan oleh tim pemeriksa senjata kimia PBB di Suriah dibawa ke laboratorium di Den Haag untuk dianalisis. Sampel tersebut diambil dari lokasi yang diduga sebagai tempat senjata kimia digunakan, Daerah Ghouta di Damaskus, Ibu Kota Suriah, pada 21 Agustus. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan telah tewas.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013