Jakarta (ANTARA) - Pengelola aplikasi peninjau tata bahasa Inggris, Grammarly, mengumumkan pemberhentian 230 karyawan di seluruh dunia sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis.

Perusahaan menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan bagian dari upaya Grammarly untuk lebih fokus berinvestasi dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Sementara kami memperkuat fokus kami dalam mendorong tempat kerja yang mendukung AI dan memperdalam investasi teknis kami pada AI, kami membutuhkan perpaduan kemampuan dan keahlian yang berbeda," kata CEO Grammarly Rahul Roy-Chowdhury sebagaimana dikutip Tech Crunch pada Sabtu.

"Kami juga perlu mendesain ulang organisasi kami untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan kolaborasi, dan itu berarti, antara lain, restrukturisasi peran dan penempatan tim-tim tertentu," katanya.

Roy-Chowdhury menyatakan bahwa PHK tidak ditujukan untuk menghemat biaya. Menurut dia, tidak ada masalah dengan kondisi keuangan Grammarly.

Karyawan yang terkena PHK akan menerima minimal gaji pokok selama tiga bulan ditambah dengan manfaat asuransi kesehatan yang berlaku di domisili kerja masing-masing.

Baca juga: Spotify akan PHK 17 persen karyawan untuk kurangi biaya

Grammarly menyampaikan bahwa pegawainya bertambah dari 200 menjadi 1.000 orang dalam lima tahun terakhir dan selama kurun itu perusahaan melihat perubahan dalam industri dan lingkungan secara global, termasuk perang di Ukraina dan era baru dari perkembangan AI.

Menurut Roy-Chowdhury, perubahan-perubahan itu telah mendorong perusahaan untuk bertindak lebih strategis.

"Untuk masa depan Grammarly: Kami melihat peluang besar karena setiap individu dan bisnis mulai memanfaatkan kekuatan dari AI," kata Roy-Chowdhury.

"Kami akan membangun di atas fondasi ini untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan kami. AI secara fundamental akan mengubah tempat kerja menjadi lebih baik dan Grammarly akan memainkan peran utama dalam mendorong perubahan itu," ia menambahkan.

Grammarly adalah salah satu dari banyak perusahaan teknologi yang melakukan PHK dalam sebulan terakhir.

Perusahaan teknologi seperti Google, Microsoft, Snapchat, eBay, PayPal, DocuSign, Okta, Block, Discord, Twitch, dan Duolingo telah melakukan PHK cukup besar dalam dua minggu terakhir.

Baca juga: Microsoft akan PHK 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox
​​​​​​​
Baca juga: Google PHK ratusan karyawan tim asisten, perangkat keras, dan teknik

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024