Ambon (ANTARA) - Etnik Tionghoa di Kota Ambon, Maluku berkomitmen menyukseskan Pemilihan Umum 14 Februari 2024.

Hal ini disampaikan Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Maluku, Wilhelmus Jauwerissa saat melakukan Persembahyangan Waisak bersama Umat Buddha di Wihara Swarna Giri Tirta, di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Sirimau, Ambon.

“Kita menyadari sebagai anak bangsa harus tunduk kepada aturan. Sehingga secara nasional tidak ada kegiatan besar perayaan Imlek karena ini masuk dalam tahun pemilu,” kata Wilhelmus, di Ambon, Sabtu.

Berbeda dengan perayaan Imlek di tahun sebelumnya, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili / 2024 justru dirayakan dengan sederhana.

Hal ini karena bertepatan dengan persiapan Indonesia dalam pesta demokrasi Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

"Warga Thionghoa di Ambon hanya melakukan ibadah dan mendoakan pemilu lancar dan damai. Perayaan Imlek tahun 2024 difokuskan hanya dengan mendoakan agar seluruh tahapan pemilu berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Wilhelmus juga meminta agar semua umat Thionghoa di Maluku mendukung penuh Pemilu 2024 dengan terlibat langsung menyalurkan hak suara.

"Tanpa diminta harus dukung sebab itu hak demokrasi yang harus dipergunakan, artinya tidak boleh mengabaikan aturan," katanya menegaskan.

Ia menyatakan perayaan Imlek merupakan tradisi atau budaya, namun untuk tahun 2024 tidak dilakukan secara meriah.

Terkait dengan shio, Jauweirissa menjelaskan dalam astrologi China, maka tahun ini merupakan Tahun Naga Kayu yang dimulai pada Sabtu, 10 Februari 2024 hingga hingga 28 Januari 2025.

"Naga kayu, yang jelas naga itu anggun dan tidak mau mengambil langkah-langkah yang negatif, tergantung dari perbuatan manusia. Kalau kita senantiasa merusak alam maka kemungkinan terjadi bencana laut. Mudah-mudahan kita semua menyadari itu," ucapnya.

Pewarta: Winda Herman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024