Balangan (ANTARA) - Inovasi dari UPTD Puskesmas Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, yaitu Perawatan Pasca Stroke Walau Jauh (Pencok Waluh) ditargetkan bisa meningkatkan pemahaman pasien terkait penyakit stroke.

“Melalui inovasi Pencok Waluh ini dapat menurunkan angka morbiditas, mortalitas dan kecacatan serta dapat meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakit stroke,” kata Kepala Puskesmas Juai Ismawati di Balangan, Sabtu.

Baca juga: Akupuntur bisa jadi pilihan terapi pasien stroke

Ismawati menuturkan inovasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran keluarga dalam upaya penurunan angka morbiditas dan mortalitas, mempercepat proses rujukan serta memaksimalkan sumber daya dalam proses rujukan.

Selain itu, nantinya juga dapat memaksimalkan sumber daya dalam proses rehabilitasi pasien penyandang penyakit stroke.

Strategi yang digunakan pada inovasi ini, lanjutnya, berkoordinasi dengan Tim Inovasi Home Care, lintas sektor, kepala desa dan aparat desa untuk mendata warganya yang akan dikunjungi.

Pasien terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan pengobatan oleh Tim Home Care Rabah Waluh, selanjutnya Tim Pencok Waluh melakukan rehabilitasi medik stroke pada penyandang stroke, memberikan edukasi dan konseling tentang rehabilitasi stroke yang dapat dilakukan secara mandiri oleh penyandang stroke.

Kemudian, memberikan secara gratis bola pijat agar bisa dimanfaatkan setiap waktu, melakukan pencatatan hasil yang akan dievaluasi setiap bulan.

“Rehabilitasi stroke ini kita berikan hingga penyandang stroke mampu melakukan aktivitas secara mandiri,” tutur Ismawati.

Baca juga: Kenali gejala stroke dengan "SeGeRa Ke RS", cegah kematian

Baca juga: Kenali keluhan vertigo mendadak yang mengarah pada gejala stroke

Dia menambahkan inovasi Pencok Waluh sudah berjalan sejak Februari 2023, dan hingga sekarang sedang merehabilitasi kurang lebih 25 pasien stroke, yang diharapkan dapat meningkatkan indeks kesehatan masyarakat, dimana hal ini sesuai dengan visi/misi kepala daerah, khususnya masyarakat di Kecamatan Juai.

Diketahui, inovasi ini dilatarbelakangi oleh angka kematian dan pencatatan kasus stroke yang tinggi sesuai data dari World Stroke Organization, yakni satu di antara enam orang akan terkena stroke, serta data dari AHA (American Health Association), pada Selasa (6/2) yang menyebutkan prevalensi 795.000 pasien stroke baru dan berulang per tahun, setiap empat menit terdapat satu pasien stroke meninggal.

Pewarta: Gunawan Wibisono/Ragil Darmawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024