Jakarta (ANTARA) - Vihara Dharma Bakti di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, dipadati pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara pada Hari Raya Imlek 2575 pada Sabtu.
Sebagian pengunjung datang bersembahyang, sebagian lagi sekadar berkunjung untuk menikmati suasana tahun baru Imlek di Vihara Dharma Bakti.
"Sangat menarik menyaksikan tahun baru warga China di vihara ini. Sesuatu yang tidak saya lihat di negara saya," ungkap Alfred, seorang wisatawan asal negara Swiss yang mengunjungi Vihara Dharma Bakti bersama istrinya.
Menurut Alfred, menyaksikan warga negara lain merayakan tahun baru dengan cara yang berbeda sangatlah menarik."Selalu menarik melihat warga negara lain merayakan tahun baru dengan cara yang berbeda. Di negara saya ada, tapi tahun baru Masehi," katanya.
Melihat tradisi tahun baru (Imlek) di sini, sesuatu yang belum dia ketahui sebelumnya. Melihat mereka memulai tahun baru dengan harapan-harapan akan tahun yang lebih baik dan damai bagi umat manusia," kata Alfred.
Baca juga: Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan dipadati masyarakat
Seorang pengunjung asal Tangerang, Banten, Ranti (24) mengatakan bahwa ini pertama kalinya ia berkunjung ke Vihara Dharma Bakti.
"Baru pertama kali di sini, karena lagi momennya saja Imlek, makanya ke sini. Saya di sini dari jam 11.00 WIB, keliling-keliling sekitar sini saja," kata Ranti.
Menurut Ranti, situasi ruang-ruang doa yang terbuka membuatnya dapat melihat langsung cara umat Buddha berdoa atau bersembahyang merayakan tahun baru.
"Tapi masuk ke dalam ya (Dhammasala), lihat umat (Buddha) sembahyang. Menarik saja lihatnya, soalnya baru pertama kali," ungkap Ranti.
Vihara Dharma Bakti dipadati pengunjung sejak pagi hingga tengah hari. Sekira pukul 14.00 WIB, pengunjung tetap berdatangan, namun tidak seramai ketika pagi.
Baca juga: Tim penjinak bom sterilisasi dua vihara di Taman Sari Jakbar
Di beberapa Dhammasala, sejumlah umat sembahyang dan melakukan beberapa tradisi membakar kertas serta tradisi lainnya.
Selain itu, beberapa pengurus vihara juga sibuk mengurus penjualan material sembahyang seperti garu dan material lainnya di dalam ruangan Dhammasala.
Ada pula pengurus lainnya yang tampak melakukan sebuah tradisi 'Fangsen', yakni melepas mahkluk ke alam bebas di depan tungku pembakaran di depan sebuah Dhammasala.pengurus lainnya nampak melakukan sebuah tradisi persembahan di depan tungku pembakaran di depan sebuah Dhammasala.
Sejumlah petugas bersiaga di pintu masuk Vihara, sebagian lagi berkeliling vihara. Selain itu, beberapa gerai berjualan dari berbagai produk juga berdiri di depan vihara.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024