Jakarta (ANTARA) - Musisi Ozzy Osbourne menyebut bahwa Kanye West telah menggunakan sampel musik milik Black Sabbath (grup musiknya) “War Pigs” tanpa persetujuannya untuk single terbaru West bertajuk “Talking / Once Again”.

People, Jumat (9/2) waktu Chicago, Amerika Serikat, melaporkan Osbourne membagikan keluhan tersebut melalui akun Instagram pribadinya. West diketahui telah mengambil sampel musik “War Pigs” dari pertunjukan langsung Black Sabbath dan digunakan untuk single terbarunya itu.

“Kanye West meminta izin untuk (mengambil) sampel A (bagian) pertunjukan langsung ‘War Pigs’ tahun 1983 dari sebuah festival tanpa suara vokal. Dan telah ditolak (oleh Osbourne) karena dia antisemit dan sudah menyebabkan banyak orang merasa sakit hati,” tulis Osbourne.

Dia menambahkan, “Dia pergi ke depan dan menggunakan sampel (War Pigs) di acara listening party album musiknya tadi malam. Saya tidak ingin bergabung dengan orang ini!” katanya tegas.

Baca juga: Ozzy Osbourne batalkan agenda konser karena masalah kesehatan

Baca juga: Gegara kekerasan bersenjata di AS, Ozzy Osbourne akan balik ke Inggris

Osbourne merujuk acara listening party tersebut pada pesta yang diadakan West untuk perilisan single “Talking / Once Again” di United Center Chicago, Amerika Serikat.

"Talking / Once Again” merupakan lagu kolaborasi West dengan rapper Ty Dolla Sign dan menampilkan putri sulungnya, North West yang dispekulasikan akan menjadi salah satu lagu di album terbarunya, Vultures. Album tersebut sedianya akan dirilis pada hari Jumat, tetapi hingga berita ini dipublikasikan, album tersebut belum dirilis.

Klaim Osbourne itu mengikuti kontroversi West mengenai intimidasi dan komentar antisemit dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada Oktober 2022, West membagikan tangkapan layar pertukaran teks antara dirinya dan Diddy di unggahan Instagram yang sekarang sudah dihapus. Tangkapan layar itu diduga menunjukkan West mengklaim bahwa Diddy dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dan menulis kalimat kontroversial lainnya.

Komite Yahudi Amerika (AJC) menyebut bahasa yang digunakan West dari tangkapan layar itu mengandung kiasan antisemit, seperti keserakahan dan kontrol di dalamnya.

"Kanye West harus mencari cara untuk menyampaikan maksudnya tanpa menggunakan antisemitisme. Selama minggu ini, musisi tersebut telah mengobarkan kebencian terhadap orang Yahudi,” tulis AJC saat itu.

Pada November 2023, West membawakan penampilan kejutan dengan lagu barunya “Vultures” di Dubai. Sayangnya, lagu tersebut menampilkan lirik yang cukup ofensif dan sempat menjadi kontroversi.

Dua minggu kemudian, West mengeluarkan permintaan maaf kepada publik dalam bahasa Ibrani. Ia pun meminta maaf melalui akun Instagram pribadinya.

“Saya dengan tulus meminta maaf kepada komunitas Yahudi atas ledakan kemarahan saya yang tidak direncanakan dan disebabkan oleh kata-kata atau tindakan saya, bukan niat saya untuk menyakiti atau tidak menghormati, dan saya sangat menyesali rasa sakit yang mungkin saya timbulkan,” tulisnya.

Dia menambahkan, “Saya berkomitmen untuk memulai dari diri saya sendiri dan belajar dari pengalaman ini untuk memastikan kepekaan dan pemahaman yang lebih besar di masa depan.”

Baca juga: Ozzy Osbourne sakit, Black Sabbath tunda jadwal pertunjukan

Baca juga: Fisik lemah, Ozzy Osbourne hentikan tur Eropa-Inggris

Penerjemah: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024