Bendahara Umum PITA Deni Martanti menyebutkan, pihaknya mengamati bahwa kantong sembako murah itu tidak hanya berwarna biru langit, melainkan banyak warna yang disebar.
Padahal banyak warna lain di kantor belanja itu. "Jadi, jangan mudah tersulut lah, kita objektif aja, kita lihat fotonya juga, banyak warna itu," katanya.
Menurut Deni, tudingan yang muncul dapat membuat Jakarta tidak kondusif selama dipimpin Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Ia juga menyesalkan perilaku para politisi yang memanfaatkan situasi dengan melemparkan komentar-komentar yang memihak dan provokatif.
Baca juga: DKI gandeng pihak swasta untuk perbanyak variasi sembako murah
Karena itu, Deni mengingatkan masyarakat untuk tetap fokus menyukseskan tugas bersama, yakni menciptakan iklim kondusif di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kalau sekelas politisi nasional masih bikin hasutan miring dengan isu warna tas sembako murah, saya kira dia bukan tipe pemimpin yang punya gagasan. Sayang sekali kalau kapasitasnya terdegradasi dengan isu recehan macam ini," kata Deni.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menilai warna biru pada kantong sembako murah yang dibagikan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono lebih bermakna universal tanpa ada keberpihakan pada partai politik tertentu
Baca juga: Bawaslu DKI nilai warna biru kantong sembako murah bermakna universal
Quin menuturkan pihaknya tak melihat adanya dugaan pelanggaran terkait kegiatan sembako murah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menggunakan tas berwarna biru muda.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyiapkan program pasar murah di 44 kecamatan pada 2024.
Program pasar murah ditujukan untuk menjaga stabilitas harga pangan pada 2024. Selain itu, pasar sembako murah ini juga menjadi tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Pemprov DKI dapat mengendalikan inflasi.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024