Athena (ANTARA) - Kelompok lembaga bantuan internasional Oxfam pada Kamis (8/2) memperingatkan akan krisis kelaparan yang memburuk di wilayah Tigray, Ethiopia.
“Setelah dua tahun konflik, curah hujan yang tidak menentu selama musim tanam mengancam wilayah Tigray di Ethiopia ke dalam bencana kemanusiaan yang lebih parah,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi situasi yang memburuk di wilayah itu, Direktur kelompok tersebut di Ethiopia, Gezahegn Kebede, mengatakan “ini hanyalah puncak gunung es. Jutaan orang terpaksa menggunakan cara-cara yang tidak terbayangkan untuk mengatasi kelaparan dan mendapatkan makanan berikutnya. Melihat orang-orang kelaparan adalah suatu kebangkrutan secara moral dan politik.”
"Meskipun bantuan kembali diberikan, bantuan tersebut hanyalah setetes air di gurun pasir, mengingat besarnya kebutuhan. Tanpa aliran bantuan yang mendesak dan besar serta peningkatan upaya kemanusiaan dari para donor, akan lebih banyak nyawa terancam,” tambahnya.
Pada Januari, Komisi Manajemen Resiko Bencana Etiopia memperingatkan bahwa hampir 4 juta orang yang sebagian besar tinggal di wilayah bagian kekeringan membutuhkan bantuan makanan mendesak.
Wilayah yang paling buruk terdampak akibat kekeringan panjang termasuk Afar, Amhara, Tigray dan Oromia, dan wilayah selatan serta barat daya negara itu.
Peringatan itu muncul ketika wilayah Tigray yang dilanda perang sedang mengalami salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga: PM Ethiopia dianugerahi penghargaan bergengsi FAO
Baca juga: Pemerintah-pemerintah perlu bertindak segera perangi ketimpangan
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024