Banjir bandang ini akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah hulu Kabupaten Sumbawa sejak pukul 14.30 WITAMataram (ANTARA) - Banjir bandang dan tanah longsor terjang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore, sekitar pukul 15.30 WITA.
"Banjir bandang ini akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah hulu Kabupaten Sumbawa sejak pukul 14.30 WITA," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat melalui pesan WhatsApp di Mataram, Jumat.
Hujan lebat di wilayah hulu tersebut, kata dia, menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Samapuin hingga mulut kali Desa Labuhan Sumbawa meluap sehingga mengakibatkan banjir yang menggenangi rumah warga.
"Karena debit air yang tinggi mengakibatkan meluapnya air dari tanggul," kata Nurhidayat.
Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Sumbawa, sejumlah wilayah dan korban yang terdampak banjir, meliputi Kelurahan Bugis dengan 370 Kepala Keluarga (KK) atau 1.850 jiwa terdampak.
Baca juga: Ribuan rumah di Sumbawa diterjang banjir
Selanjutnya banjir juga menggenangi Kelurahan Samapuin meliputi RW 02 dengan 20 KK terdampak dan satu rumah hanyut. Sementara di RW 04/RT 06 10 terdampak dan RW 05 sebanyak 60 KK terdampak sehingga total 91 KK dengan 463 jiwa.
Selain itu Kelurahan Pekat meliputi RT 01 dengan 132 KK 132 atau 700 jiwa, RT 02 dengan 102 KK atau 500 jiwa, RT 03 dengan 194 KK 194 atau 1.000 jiwa, sehingga total 428 KK dengan 2.200 jiwa.
Kemudian di Kelurahan Brang Biji, meliputi RW 03/RT 08 dengan 73 KK, RW 03/RT 06 dengan 6 KK 6, RW 02/RT 06 dengan 7 KK, sehingga total terdampak sebanyak 86 KK dengan 344 jiwa.
Kelurahan Brang Bara jumlah yang terdampak 365 KK dengan 978 jiwa dan Kelurahan Lempeh 149 KK dengan 617 jiwa.
Baca juga: Gubernur NTB: Intensitas hujan tinggi penyebab banjir di Pulau Sumbawa
"Secara keseluruhan total yang terdampak banjir sebanyak 1.489 KK atau 6.278 jiwa dan tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Selain banjir bandang, kata dia, terdapat dua titik yang tertimpa tanah longsor dekat PDAM Semongkat dan Berang Dara setelah jembatan area konservasi Demongkat.
Menurutnya, sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengatasi banjir bandang dan tanah longsor tersebut. Salah satunya, melakukan koordinasi dengan desa/kelurahan/kecamatan tempat terdampak kejadian.
Tak hanya itu pihaknya bersama unsur TNI/Polri, desa/kelurahan, kecamatan dibantu masyarakat setempat juga sudah langsung terjun ke lokasi. "Saat ini kondisi air perlahan surut dan warga mulai membersihkan rumah," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspadai banjir rob di wilayah pesisir NTB
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024