Jakarta (ANTARA) - Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO) menargetkan semua atlet yang meraih prestasi pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh dan Sumatera Utara mengikuti tes anti-doping.
"Kami sudah minta kepada KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) untuk melakukan tes anti-doping kepada para atlet dan mereka (KONI) sangat senang," kata Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, tes dilakukan untuk memastikan atlet yang berprestasi tidak menggunakan doping atau meraih gelar juara dengan cara yang murni dan adil.
Atlet-atlet berprestasi seperti peraih medali emas, perak, dan perunggu maupun atlet yang mencetak rekor pada PON 2024 akan menjadi sasaran tes anti-doping.
"Jadi nanti dari misalnya ada 10.000 atlet yang tampil di PON, paling yang kami tes itu antara 10-12 persen," katanya.
Gatot menjelaskan, tes dilakukan terhadap para atlet dengan cara mengambil sampel cairan urine pertama setelah mereka menjalani pertandingan.
Baca juga: IADO perbanyak tenaga edukator anti-doping lewat Program Presi
Sampel yang diambil, kata dia, selanjutnya dikirim untuk diperiksa di laboratorium di Bangkok, Thailand, dan hasilnya akan diketahui sekitar 21 hari setelah pengiriman.
"Petugas lapangan kami dari IADO juga sangat siap untuk melakukan tes anti-doping terhadap para atlet," ujarnya.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan, sebelum pelaksanaan tes saat PON, IADO juga akan secara intensif melakukan sosialisasi terhadap para atlet agar tidak menggunakan doping.
"Jadi kami edukasi dahulu untuk mengingatkan agar jangan sampai makan dan minum barang yang terlarang atau tidaknya sakit maka dokter harus menyampaikan ke IADO terkait obat-obat yang dikonsumsi atlet," katanya.
Baca juga: WADA beri sanksi kepada OCA terkait bendera Korea Utara di Asian Games
Baca juga: KONI Sumut yakin tembus lima besar di PON XXI/2024
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024