Kalau AD/ART-nya tak diubah, ini setengah hati, dan menurut saya konvensi ini tak lebih untuk menaikkan gengsi saja, bukan mencari calon presiden,"
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengamat politik menilai Partai Demokrat hanya setengah hati dalam menyelenggarakan konvensi calon presiden karena hingga Jumat tidak ada perubahan AD/ART yang menyatakan calon presiden ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Kalau AD/ART-nya tak diubah, ini setengah hati, dan menurut saya konvensi ini tak lebih untuk menaikkan gengsi saja, bukan mencari calon presiden," kata Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya kepada Antara melalui telpon, Jumat.

Menurut dia, konvensi dengan melibatkan banyak sekali tokoh, hanya berkeinginan untuk melakukan kampanye menaikkan citra positif Partai Demokrat.

"Konvensi ini hanya satrategi dari Partai Demokrat saja sebab konvensi dengan 11 orang kandidat lebih menjual Demokrat dibandingkan pesertanya sendiri," katanya.

Sementara itu, pengamat politik Rajawali Foundation mengatakan bahwa konvensi yang digelar Partai Demokrat kali ini menunjukkan kegagalan kaderisasi dari tubuh partai tersebut. Hal ini mengingat, calon peserta konvensi juga didominasi bukan kader Demokrat yang dibina sejak awal.

"Dan 11 orang ini terlalu banyak untuk konvensi, tentu ini menunjukkan kegagalan kaderisasi partai tersebut, dan menunjukkan ketergantungan yang sangat kuat terhadap SBY," katanya.

Menurut dia, konvensi merupakan upaya untuk menaikkan kembali citra positif Partai Demokrat yang selama ini terpuruk.

Meski demikian, dia menyangsikan kesungguhan dari hasil konvensi tersebut, mengingat tiadanya perubahan AD/ART partai dalam menentukan calon presiden.

Sementara itu, Partai Demokrat menggelar konvensi calon presiden dengan 11 peserta yang berhasil dijaring oleh Komite Konvensi.

Ke-11 peserta tersebut, yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita WIrjawan, Wakil Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Mantan Panglima TNI Endriartono Sutanto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Mantan KSAD yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Haris Sarundajang serta Tokoh Indonesia Mengajar Anies Baswedan.
(M041/D007)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013