Kerry memberitahu wartawan setelah pertemuan tiga pihak dengan Wakil Khusus Bersama PBB-Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi dan Menlu Rusia Sergei Lavrov bahwa kedua pihak sepakat untuk mengerjakan "pekerjaan rumah" tanpa memberi perincian. Kerry menyatakan ia dan Lavrov sepakat untuk bertemu lagi selama Sidang Majelis Umum PBB di New York sekitar 18 September.
Pertemuan itu dilakukan di sisi pembicaraan penting antara Kerry dan Lavrov mengenai menetralkan senjata kimia Suriah.
Kerry mengatakan keberhasilan dalam menetapkan tanggal bagi pembicaraan perdamaian, yang diberi nama Jenewa 2, akan sangat tergantung atas "kapasitas untuk meraih keberhasilan di sini dalam beberapa jam, hari, ke depan, mengenai topik senjata kimia".
Lavrov mengatakan Rusia dan Presidennya, Vladimir Putin, telah mendorong penyelesaian damai bagi konflik Suriah sejak awal, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Kerry dan Lavrov telah membahas cara menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional sejak Kamis malam (12/9).
Setelah masing-masing mengeluarkan pernyataan singkat, Kerry dan Lavrov bergegas kembali ke pembicaraan mereka tanpa menerima pertanyaan.
Brahimi tidak terlibat dalam pembicaraan mengenai senjata kimia sebab itu bukan bagian dari mandatnya, kata Juru Bicaranya Khawla Mattar.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013