Sudin yang tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Balikpapan, meninggal dunia hari ini pukul 08.30 Wita, dan ia seharusnya berangkat ke Jeddah dengan penerbangan 18.05 dari Bandara Sepinggan di Kota Minyak.
"Mendiang mendadak mengalami sesak napas, dan kemudian kita tahu serangan jantung," tutur Suyatno, petugas kesehatan di Asrama Haji.
Almarhum sempat dirawat selama 90 menit di klinik Asrama Haji. Kepadanya diberikan bantuan pernapasan dari tabung oksigen, namun akhirnya tetap tak tertolong.
Jenazah pria ini kemudian dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo untuk dimandikan dan disiapkan untuk dikembalikan kepada keluarganya di Sulawesi Tengah.
"Segera pukul 20.00 Jumat ini juga kami kirim pulang dengan pesawat Lion Air," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kaltim M Kusasih.
Ia juga menuturkan istri almarhum ikhlas dan merelakan kepergian suami tercinta. Karena itu, Ny Sudin tetap berangkat ke Tanah Suci pada jadwal yang ditentukan tersebut.
Suyatno berkisah, selama berada di Asrama Haji, almarhum terlihat segar bugar dan tidak terlihat bermasalah dengan penyakitnya.
"Dari Palu dia baik-baik saja, tidak terlihat ada masalah. Tapi memang, yang namanya penyakit jantung itu semuanya serba mendadak," urainya.
Suyatno juga ingat bahwa tahun lalu juga ada satu jamaah haji asal Embarkasi Balikpapan yang meninggal karena serangan jantung.
Jamaah laki-laki asal Sulawesi Utara ini meninggal dalam perjalanan pulang ke tanah air.
Akhmad Kusasih menambahkan bahwa Embarkasi Balikpapan sampai sekarang sudah memberangkatkan 718 jamaah. Mereka adalah jemaah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah Sulut maupun Sulteng, sedang jemaah Kaltim belum diberangkatkan.
"Iya kloter pertama itu ada 360 jemaah dan Kloter kedua ada 358 orang, dan Kloter ketiga Jumat ini, dari awalnya 360 jemaah sekarang menjadi 359 jemaah karena satu meninggal," ucapnya.
Jemaah asal Kaltim tidak diberangkatkan pertama kali, yang bertepatan pada Selasa (10/9) karena bertepatan dengan pemilihan gubernur.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013