“Modeling budi daya udang terintegrasi akan kita bangun di Sumba Timur NTT guna menumbuhkan ekonomi dan terdistribusi ke wilayah Indonesia Timur, tidak hanya di Jawa saja,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Waktu Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Kinabalu, Kamis.
Perjanjian pinjam pakai barang milik daerah tersebut yaitu berupa lahan tandus di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur sebesar 2.085 hektare yang akan dimulai dari tahun 2024 hingga 2027.
Lahan yang akan dibangun merupakan lahan kosong, terbuka dan berbatu, serta tidak termanfaatkan. Sementara kondisi rencana lokasi intake merupakan perairan terbuka dan tidak ada vegetasi mangrove.
Ia berharap pembangunan kawasan budi daya udang terintegrasi skala besar di Sumba Timur nantinya dapat berjalan lancar, transparan dan penyelesaiannya sesuai rencana.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu menjelaskan pembangunan modeling tambak udang modern di Sumba Timur dimulai dari tahun 2024 hingga 2027, dengan anggaran mencapai 500 juta dolar AS atau lebih kurang Rp7,5 triliun.
“Modeling tambak udang ini dibangun dengan menerapkan Good Aquaculture Practices dari hulu sampai dengan hilir dalam satu pengelolaan, pada setiap proses yang dilakukan akan menerapkan prinsip eco-efficiency dan mengedepankan pelestarian sumberdaya alam, pengendalian dampak kerusakan lingkungan hidup, serta melibatkan masyarakat setempat,” paparnya.
Modeling ini diproyeksi akan terdistribusi nilai ekonomi sekitar kurang lebih Rp3,4 triliun per tahun, dan mampu menyerap tenaga kerja lokal sekitar 4.730 orang untuk kebutuhan di hulu hingga hilir.
Adapun modeling ini terbagi menjadi tiga zona yaitu zona hulu (hatchery dan pabrik pakan); zona onfarm (saluran intake, tandon utama, tandon kluster, petak pemeliharaan, saluran outlet, IPAL kluster dan vegetasi); zona hilir (coldstorage, pabrik es, dan pabrik Styrofoam).
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024