Alhamdulillah kami coba di beberapa wisata, itu sudah tidak terlihat lagi ada pungli yang meminta wisatawan dengan nilai yang cukup fantastis.

Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin memastikan tidak ada lagi pungutan liar (pungli) di tempat wisata Kabupaten Garut, Jawa Barat, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir saat berwisata mengisi waktu libur panjang Isra Mikraj dan Imlek tahun 2024.

"Alhamdulillah kami coba di beberapa wisata, itu sudah tidak terlihat lagi ada pungli yang meminta wisatawan dengan nilai yang cukup fantastis," kata Barnas saat meninjau pengamanan jalur pada musim libur panjang Isra Mikraj dan Imlek, di Kadungora, Kabupaten Garut, Kamis.

Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan kawasan yang memiliki beragam destinasi wisata dan seringkali banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah saat musim libur, termasuk saat ini libur panjang Isra Mikraj dan Imlek.

Laporan di lapangan, kata dia, sejumlah hotel di kawasan wisata Cipanas Garut sudah penuh dipesan oleh wisatawan untuk mengisi hari libur panjang ini.

"Saya juga sudah pantau dan mendapat beberapa informasi bahwa hotel di Cipanas khususnya, sudah full, artinya dengan fullnya tersebut menandakan bahwa Garut merupakan destinasi wisata yang diperhitungkan," katanya pula.

Banyaknya wisatawan yang datang ke Garut itu, kata dia, maka harus memberikan pelayanan yang terbaik agar wisatawan nyaman, aman, dan berkesan saat berwisata di Garut.

Upaya mewujudkan rasa aman di tempat wisata itu, kata dia lagi, pihaknya bersama kepolisian memberantas keberadaan mereka yang melakukan pungli dan mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan.

"Kami sudah coba bekerja sama dengan polda dan kapolres," katanya.

Ia mengatakan hasil dari kerja sama dengan kepolisian itu melakukan tindakan tegas terhadap orang-orang yang selama ini disinyalir melakukan pungli, kemudian berbuat keributan yang mengganggu kenyamanan wisatawan di tempat wisata.

"Kami sudah mendapatkan orang-orang yang melakukan pungli, dan itu memang orang lama, orang yang biasa membuat keributan, dan juga memeras para wisatawan dengan tarif yang luar biasa," katanya lagi.

Selain pemerintah memastikan tidak ada aksi premanisme maupun pungli, kata Barnas, perlu juga diperhatikan layanan akses jalan yang nyaman dan aman bagi wisatawan selama melakukan perjalanan di Garut.

Barnas juga mengimbau masyarakat maupun pelaku usaha pariwisata untuk menyambut dengan ramah wisatawan yang berkunjung ke Garut, dan selalu menciptakan rasa nyaman.

"Masyarakatnya harus siap menerima tamu kunjungan, jadi artinya ramah," kata Barnas pula.
Baca juga: Polisi ungkap pungli objek wisata Cipanas Garut
Baca juga: Polisi amankan pemeras wisatawan di objek wisata Cipanas

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024