Lebak (ANTARA) - Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Banten pada panen Februari - Maret 2024 meraup keuntungan besar dengan menembus harga gabah kering pungut (GKP) Rp7.000/kilogram menyusul tingginya permintaan beras di pasaran.

"Kami merasa senang harga GKP Rp7.000/kilogram, sehingga menguntungkan bagi usaha petani,"kata Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana di Lebak, Kamis.

Petani sangat diuntungkan dengan harga GKP Rp7.000 per kilogram dari sebelumnya harga patokan pemerintah (HPP) Rp5.000/kilogram berdasarkan ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Kenaikan gabah tersebut akibat harga beras medium di pasaran melambung dari Rp10.000 kini menjadi Rp14.500/kilogram.

"Kami berharap pemerintah bisa menetapkan HPP gabah basah Rp7.000/kilogram, sehingga usaha petani pangan menguntungkan," katanya.

Menurut dia, panen padi di wilayahnya seluas 150 hektare dengan produktivitas 6 ton per hektare dan jika harga Rp7.000/kilogram maka diakumulasikan pendapatan petani Rp42 juta/hektare.

Dari pendapatan Rp42 juta itu dipotong dengan biaya produksi Rp15 juta/hektare , sehingga petani bisa meraup keuntungan bersih Rp23 juta/hektare selama empat bulan.

Oleh karena itu, panen padi pada Februari - Maret 2024 seluas 150 hektare dapat menggulirkan perputaran uang Rp4,5 miliar.

"Kami menilai perputaran uang sebesar itu dipastikan kesejahteraan petani relatif baik dibandingkan sebelumnya,"katanya menjelaskan.

Edi (55) seorang petani Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengatakan pemerintah dapat menetapkan HPP gabah kering pungut Rp7.000/kilogram sehingga dapat menguntungkan usaha pertanian pangan.

"Kami minta HPP gabah panen Rp7.000/kilogram,"katanya menjelaskan.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pemerintah daerah merasa senang jika harga gabah kering di tingkat penggilingan Rp7.000/kilogram dan lebih tinggi dibandingkan HPP Rp5.000/kilogram.

Melonjaknya harga gabah itu dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani lebih baik dan dapat bermuara meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga mereka.

"Panen padi Februari - Maret 2024 sekitar 13.000 hektare dan dipastikan kesejahteraan petani menjadi lebih baik dengan kenaikan harga gabah panen itu,"katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan khususnya pertanian padi sawah dan padi gogo guna mendukung kedaulatan pangan masyarakat.

Selama ini, produksi pangan di Kabupaten Lebak menjadi andalan ekonomi petani juga mampu memasok beras sekitar lima persen ke DKI Jakarta, Jawa Barat dan Lampung.

"Kami menargetkan produksi beras 550 ribu ton dan mampu menyumbang kedaulatan pangan nasional," katanya.

Baca juga: Petani Lebak raup untung usai ditetapkan HPP baru GKP Rp5.000/kg

Baca juga: BPS: harga beras di tingkat penggilingan naik

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024