Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan memetakan 16 kelurahan yang menjadi lokasi fokus dalam penanganan stunting atau tengkes pada 2024.

"Angka prevalensi stunting di Jakarta Selatan adalah 1,18 persen dibandingkan target nasional di tahun 2024, yaitu 14 persen sudah jauh di bawahnya," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan Evelyn saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Evelyn mengatakan, pada tahun 2024 Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) telah memetakan sebanyak 16 kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan stunting. Yaitu Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Pondok Labu, Cipete Utara, Kramat Pela dan Grogol Selatan.

Kemudian Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Bangka, Tegal Parang, Kalibata, Pancoran, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Bintaro, Menteng Atas dan Kelurahan Menteng Dalam.

Baca juga: Sudinkes Jaksel gelar program mitigas risiko anemia bagi remaja putri

Menurut dia, penanganan stunting tidak hanya oleh Sudinkes Jaksel, namun lintas sektoral terkait. Seperti pembangunan WC Komunal di beberapa wilayah oleh dinas terkait karena faktor lingkungan juga perlu diperbaiki untuk upaya pencegahan stunting.

"Upaya penanggulangan stunting masih tetap dilakukan dan tetap berkolaborasi dengan lintas sektor terkait," katanya.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel mempunyai beragam kegiatan yang berkolaborasi dengan lintas sektor seperti Kelompok Peduli Gizi (KPG). Saat ini sudah ada 75 KPG se-Jakarta Selatan.

"Bentuknya edukasi gizi seimbang dan pemberian makan dua kali sehari selama lima minggu dengan menu yang sudah disusun oleh ahli gizi," tuturnya.

Baca juga: Jaksel tuntaskan program cegah tengkes "GO TUNTAS" tahap satu

Kemudian terdapat Program "Go Tuntas", yaitu gerakan orang tua asuh untuk balita stunting yang diprakarsai oleh semua lintas sektor se-Jakarta Selatan.

Menurut dia, kegiatan tersebut dilakukan dengan pemberian makan tiga kali sehari selama tiga bulan. Menu dan pemantauan dibantu kader di wilayah.

"Kami juga ada kampung gizi cahaya di enam kelurahan di Jakarta Selatan, pemberian makanan tiga kali sehari selama tiga bulan dan masih banyak program lainnya dalam rangka menekan angka stunting," katanya.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, pemerintah menargetkan 615 anak stunting mempunyai orang tua asuh sebagai upaya menurunkan angka prevalensi gagal tumbuh kembang anak di wilayah tersebut pada 2024.

"Sebanyak 334 anak sudah masuk Program 'Go Tuntas' ditambah 50 dan sisanya akan bergabung. Insyaallah 615 anak itu akan memiliki ayah angkat pada 2024," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024