Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah daerah (Pemda) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut menjaga dan mengamankan alat peraga kampanye (APK) agar tidak rusak.

Menurutnya perusakan itu menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak, baik para calon legislatif (caleg) maupun masyarakat. Dia mengatakan caleg merugi karena APK-nya rusak, sedangkan masyarakat tidak sempat mengenal dan membandingkan para calon.


"Itu harus dilakukan seragam di seluruh daerah. Peristiwa ini harus menjadi catatan, untuk dievaluasi dan diperbaiki pada pelaksanaan Pemilu berikutnya," kata Syarief dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan perusakan APK juga berkontribusi terhadap tingginya biaya pemilu. Pasalnya dia menilai APK yang rusak, pasti akan membuat para caleg mengganti dengan yang baru.

Walaupun berkontribusi terhadap tingginya biaya kampanye, bahkan menyebabkan korban jiwa, dia menolak jika baliho, spanduk hingga umbul-umbul sebagai APK ditiadakan.

Menurutnya belum semua anggota masyarakat, khususnya yang tinggal di desa, pelosok, dan pedalaman, bisa mengenali para calon pemimpin meskipun saat ini sudah memasuki era digital dan media sosial,

Terkait hal lain, dia menilai akan lebih baik jika kampus ikut terlibat dalam upaya-upaya mengawal pemilu, agar berlangsung secara jujur, adil, netral, tanpa ada keberpihakan. Mengenai kritik yang disampaikan oleh berbagai akademisi terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia, menurutnya hal tersebut adalah asumsi semata.

"Jadi ini adalah kritik untuk kita bersama, karena memang ada yang terjadi di lapangan," katanya.
Baca juga: Waka MPR: Rakyat berhak pilih pemimpin yang bisa memajukan negara
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Ikut pemilu wujud taat terhadap Pancasila dan UUD 45
Baca juga: Wakil Ketua MPR minta masyakat jauhi pinjaman online

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024