"Allah itu The Best Programmer, tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Jadi belajar harus dinikmati prosesnya dan fokus pada tujuan. Saya tekankan ketekunan itu penting dalam belajar dan dan juga profesional itu penting dalam bekerja," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, bahwa semua yang terjadi termasuk pertemuan dengan para WNI yang bekerja dan belajar di Tunisia bukanlah suatu kebetulan, melainkan sudah rencana terbaik dari Allah SWT.
Menurut Basuki, profesional yang dimaksud diartikan manakala kita mengerjakan sesuatu dengan hati, setia, tanpa pamrih, dan ikhlas. Dirinya juga mengatakan sebagai anak muda yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri harus mengerti dalam menjalani proses yang ada. Walau sesulit apapun harus dijalani dengan sabar dan tabah..
Terdapat berbagai macam ilmu yang bisa didapat dari pembelajaran, yakni ilmu yang bermanfaat, ilmu yang mubazir dan ilmu yang mencelakakan. Untuk itu Menteri Basuki mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.
"Memberi contoh itu mudah, tapi menjadi contoh itu tidak mudah," kata Basuki.
Dia juga sering menyebutkan pentingnya memiliki akhlakul karimah untuk bisa memenangkan kompetisi. "Jangan sia-siakan waktu mu untuk belajar. Belajar harus dinikmati, dulu saya tidak pernah bolos waktu kuliah di Colorado State University, USA," katanya.
Basuki juga mengatakan, studi ke luar negeri adalah kesempatan langka untuk memperoleh perspektif baru, memperbanyak pengalaman, serta membangun jejaring nasional dan internasional.
Sebagai informasi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Duta Besar RI untuk Tunisia KH Zuhairi Misrawi melakukan pertemuan dengan sekitar 100 orang pelajar Indonesia di Tunis yang sebagian besar merupakan mahasiswa S1 dan S2 di Universitas Zaitouna, Tunisia.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024