Orang-orang yang bersenjata berat menyerbu kantor polisi itu dan membakarnya dengan menggunakan IED (bom rakitan) dan RPG (granat roket) sebelum terlibat dalam tembak-menembak..."
Kano, Nigeria (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata dengan peledak dan granat roket menyerang sebuah kantor polisi di Nigeria timurlaut, menewaskan dua aparat dan mencederai satu orang, kata sejumlah pejabat, Kamis, dalam insiden yang serupa dengan serangan-serangan sebelumnya yang dilakukan oleh militan garis keras.
"Orang-orang yang bersenjata berat menyerbu kantor polisi itu dan membakarnya dengan menggunakan IED (bom rakitan) dan RPG (granat roket) sebelum terlibat dalam tembak-menembak dengan orang-orang kami dimana kami kehilangan dua aparat dan satu orang lagi menderita luka-luka tembakan," kata juru bicara kepolisian negara bagian Adamawa, Mohammed Ibrahim, kepada AFP.
Ia menyatakan, para penyerang yang naik mobil dan sepeda-motor menyerbu desa Ga`anda pada Rabu dimana mereka membakar kantor polisi dengan bom-bom rakitan dan granat.
"Aparat-aparat kami dikalahkan oleh penyerang yang unggul persenjataannya," katanya, dengan menambahkan bahwa sebuah kendaraan patroli polisi juga dibakar dalam serangan yang berlangsung dua jam itu.
Tidak ada orang yang ditangkap setelah insiden tersebut, katanya.
Penduduk Ga`anda mengatakan, sekitar 20 orang bersenjata memasuki desa itu sekutar pukul 21.00 dengan menariakkan "Allahu Akbar".
Kekerasan yang terkait dengan militan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.
Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.
Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.
Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013