Pasuruan (ANTARA) -
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf meresmikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang sebelumnya bernama Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pasuruan, Jawa Timur.

Peresmian ini sekaligus menandai perubahan bentuk lembaga perguruan tinggi, dari ITSNU Pasuruan yang berdiri 2018 menjadi universitas.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam keterangannya di Pasuruan, Kamis, menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada PCNU Pasuruan serta sivitas akademika UNU Pasuruan atas kerja keras mereka dalam mewujudkan proyek ini.

Baca juga: NU ingin miliki rumah sakit dan universitas berskala besar

"Saya sampaikan selamat dan terima kasih kepada PCNU Pasuruan dan sivitas akademika UNU Pasuruan, khususnya pak rektor yang saya yakin sudah bekerja sangat keras dalam mewujudkan ini," ujar Gus Yahya sapaan akrabnya.

Gus Yahya juga mengapresiasi inisiatif untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Pasuruan, terutama yang dimulai dengan ITS NU, yang kemudian berkembang menjadi UNU Pasuruan.

"Upaya ini adalah inisiatif menarik lantaran sejak awal yang diinginkan adalah satu lembaga pendidikan tinggi yang mengedepankan studi-studi sains dan teknologi," tuturnya

Gus Yahya menekankan pentingnya pendidikan sains dan teknologi sebagai bekal dalam menghadapi tantangan masa depan yang cepat dan kompleks.

Menurut Gus Yahya, fenomena perubahan cepat kian menekan, sehingga pengembangan kapasitas sangat diperlukan untuk bisa menghadapi perubahan dan tantangan zaman dengan lebih baik.

"Di antara bekal yang penting dalam menyongsong tantangan masa depan yang cepat dan kompleks itu tentu saja sains dan teknologi. Ini adalah inisiatif yang memang harus kita rawat dengan sungguh-sungguh supaya UNU Pasuruan berkembang menjadi kokoh dan punya kemampuan secara agile," katanya.

Baca juga: PBNU targetkan UNU di setiap provinsi

Sementara itu, Rektor UNU Pasuruan Abu Amar Bustomi mengatakan ada tujuh program studi yang dimiliki UNU Pasuruan, yakni program studi Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknologi Hasil Pertanian, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, dan Program Studi Desain Komunikasi Visual.

Pihaknya juga sedang memproses dua program studii di bawah STAI Shalahudin, yakni Pendidikan Agama Islam dan Perbankan Syariah, yang ke depan juga akan diintegrasikan ke dalam UNU Pasuruan.

Ia menyampaikan perubahan tersebut sudah dilakukan sejak Agustus 2023 berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) Nomor 694/E/O/2023 tertanggal 28 Agustus 2023.

"Perubahan ini menjadi tonggak penting dalam menambah jumlah universitas yang diselenggarakan dan dimiliki secara organisasi oleh Nahdlatul Ulama. Selain itu, sebagai komitmen kami dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Bustomi.

Di tengah perkembangannya, jumlah mahasiswa ITSNU yang semula 127 orang melonjak menjadi lebih dari 3.000 mahasiswa pada tahun 2024. Prestasi-prestasi gemilang, baik dari lembaga maupun mahasiswa turut memperkaya perjalanan UNU Pasuruan.

Baca juga: NU sudah bangun delapan universitas

Baca juga: PB NU segera bentuk badan perguruan tinggi

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam mewujudkan berbagai inovasi, termasuk persiapan kampus untuk mendukung Visi Misi PBNU dalam menangani tantangan global.

"UNU Pasuruan berusaha agar manfaat teknologi dapat dinikmati oleh semua kalangan. Visi Excellent in Inclusive Technology bukan sekadar slogan, tetapi menjadi semangat menghadirkan teknologi untuk semua lapisan masyarakat," ucapnya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024