ekanan nilai tukar rupiah cenderung mereda menyusul Bank Indonesia yang kembali menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen,"

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang antarbank di Jakarta, Kamis sore tercatat sebesar Rp11.350 per dolar AS, melemah sebesar 50 poin dibanding transaksi Rabu (11/9) pada posisi Rp11.300 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova, mengatakan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menjadi salah satu faktor yang menjadi penahan tekanan nilai tukar rupiah lebih dalam terhadap dolar AS.

"Tekanan nilai tukar rupiah cenderung mereda menyusul Bank Indonesia yang kembali menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen," ujarnya.

Menurutnya, keputusan Bank Indonesia menaikkan BI rate akan mendorong investor masuk ke dalam negeri, dengan demikian nilai tukar domestik memiliki potensi penguatan ke depannya.

"Dengan kebijakan tersebut, maka nilai tukar rupiah diperkirakan dapat menguat ke level Rp10.000-an dolar AS," kata dia.

Rully menambahkan, naiknya BI rate juga menambah lebar imbal hasil portofolio investasi di pasar keuangan dibanding negara tetangga dan negara-negara maju.

"Amerika Serikat diperkirakan tidak menaikan suku bunganya, kondisi itu akan menambah lebar besaran imbal hasil dengan Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan rupiah besar kemungkinanan akan menguat ke depannya seiring dengan antisipasi inflasi yang menurun dan neraca transaksi berjalan yang membaik.

"Kami mengantisipasi inflasi yang menurun dan `current account` yang membaik," kata dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.494 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.438 per dolar AS.
(KR-ZMF/R017)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013