Terima kasih atas bantuan kepada saya, istri, dan anak-anak, saya mendapat perlakukan yang sangat baik selama berada di sini...

Banda Aceh (ANTARA News) - Salah satu imigran ilegal asal Myanmar yang terdampar di Pantai Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, pada 27 Juli 2013 melahirkan seorang anak perempuan dengan selamat di tempat penampungan sementara.

"Ibu dan anaknya dalam keadaan sehat, proses persalinan pada pukul 00.30 WIB juga normal dengan berat bayi 2,8 kilogram," kata petugas medis, Linda, di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Dinas Sosial Aceh, Ladong Kabupaten Aceh Besar, Kamis.

Menurutnya, ada beberapa petugas medis yang ditempatkan khusus untuk membantu menangani kesehatan ibu dan anak warga Myanmar itu.

Ibu bayi Nurkhalimah (24) dan suaminya Abdul Wahid (27) terlihat senang atas bantuan terhadap proses persalinan.

"Terima kasih atas bantuan kepada saya, istri, dan anak-anak, saya mendapat perlakukan yang sangat baik selama berada di sini," kata Abdul Wahid.

Abdul Wahid yang dapat berbahasa melayu mengatakan, ia bersama istri dan dua anaknya Somaiyah (6) serta Abdul Wajid (5) pergi meninggalkan Myanmar sejak 2008.

Sejak 2008 hingga Juli 2013 ia menetap di Malaysia dan telah memperoleh identitas yang dikeluarkan UNHCR.

Ia mengaku tergiur untuk meninggalkan Malaysia dan menuju ke Australia agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak.

"Di Malaysia biaya sekolahnya mahal dan kami hanya boleh menyekolahkan anak-anak di sekolah swasta, makanya saya ikut bersama teman-teman menuju ke Australia dan terdampar di Aceh," kata Abdul Wahid.

Abdul Wahid, Nurkhalimah beserta tiga anaknya itu merupakan bagian dari 66 pencari suaka politik ke negara Autralia yang terdampar di Pantai Aceh Jaya pada 27 Juli 2013.

Sebagian besar dari mereka telah dipindahkan ke Rudemin Tanjung Pinang dan Menado, sementara 17 sisanya juga akan dipindahkan ke Manado.

Pewarta: Irwansyah Putra
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013