New York (ANTARA News) - Peluncuran dua iPhone baru membangkitkan keraguan atas strategi Apple dalam berekspansi di pasar ponsel pintar, terbukti dari tergelincirnya harga saham perusahan ini dan miringnya komentar-komentar para analis.
Sejumlah analis menyebut Apple gagal memangkas harga yang bisa cukup berdampak pada pasar berkembang atau para pembeli yang sangat mempertimbangkan harga. iPhone jenis ini juga dinilai kurang memperlihatkan inovasi.
Harga saham Apple tergelincir 5,4 persen untuk ditutup pada 467,71 dolar AS di bursa New York, sehari setelah raksasa teknologi itu mengenalkan dua iPhone baru sebagai bagian dari upaya meraih lagi momentum di pasar ponsel pintar.
"Kami masih kecewa pada keputusan Apple yang mempertahankan vendor ponsel pintar berharga premium," kata analis Credit Suisse Kulbinder Garcha seperti dikutip AFP.
Sedangkan analis Jefferies, Peter Misek, menyebut perangkat baru Apple itu memang ponsel yang menawan, namun peluncuran itu tetap membuat Apple memiliki kesenjangan dalam pasar ponsel low-end.
Fred Wilson dari Union Square Ventures yang berinvestasi pada sektor teknologi, menyebut Apple gagal memahami bahwa di seluruh dunia, kebanyakan pelanggan tidak mendapat subsidi.
"C dalam 5C tidak berarti murah (cheap) seperti yang saya harapkan," tulis dia. "Itu berarti clueless (tanpa petunjuk), setidak jelas bagaimana mayoritas pengguna ponsel pintar baru membayar ponselnya."
Sedangkan para eksekutif Apple menegaskan bahwa iPhone 5C adalah perangkat "cantik" kendati harganya diturunkan, dan untuk itu 5S akan menjadi "standard emas dalam ponsel pintar."
Apple mengatakan software iOS 7 akan melakukan debutnya 18 September. Ini sudah termasuk fitur gratis iTunes Radio Service yang memiliki lebih dari 200 stasiun radio dan katalog musik yang luar biasa dari iTunes Store, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013