“Kalau dari kami, menteri PPP, Partai Pendukung Pemerintah, jadi kami akan teruskan mendukung pemerintah sampai dengan akhir tugas kami,”

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan tidak akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju hingga periode pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.

“Kalau dari kami, menteri PPP, Partai Pendukung Pemerintah, jadi kami akan teruskan mendukung pemerintah sampai dengan akhir tugas kami,” ujar Sandiaga Uno sembari berkelakar di Gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Rabu.

Sandiaga juga mengatakan bahwa saat ini Kabinet Indonesia Maju masih solid untuk bekerja sama. Sisi solid tersebut, kata Sandiaga, dibuktikan dengan Konferensi Pers F1 Powerboat Danau Toba yang digelar di Gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Rabu.

Selain Sandiaga Uno, terdapat sejumlah menteri yang hadir dalam konferensi pers tersebut, seperti Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmojo (Tiko).

“Kami berhasil memisahkan antara tugas politik kami. Pak Dito dan saya kan berbeda pilihan, tetapi tadi kami tampil bareng,” kata Sandiaga.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai ditanya perihal isu sejumlah menteri yang akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju setelah mundurnya Mahfud Md. dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM.

Ketika disinggung mengenai apakah ada sudah ada calon menteri yang akan menggantikan Mahfud, Sandiaga mengaku ia belum mendengar pembicaraan mengenai hal tersebut.

“Saya belum dapat informasi itu,” ucap dia.

Adapun informasi yang menyebutkan adanya rencana 15 menteri yang bakal mundur dari KIM awalnya bermula dari pernyataan Ekonom senior Faisal Basri dalam sebuah acara diskusi di Jakarta baru-baru.

Salah satu menteri yang disebutnya berencana mundur dari KIM ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia menyebut Sri Mulyani menteri yang secara moral paling siap untuk mundur dari kabinet.

Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat seperti Sri Mulyani siap mundur karena isu dukungan Presiden dalam pilpres.

Selain Sri Mulyani, Faisal juga menyebut beberapa nama lain seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024