Kupang (ANTARA) - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memilih pemimpin tanpa tekanan siapa pun pada Pemilu 2024.
Hal itu Ahok tegaskan dalam kunjungannya ke Kota Kupang dan melakukan dialog kebangsaan dengan masyarakat setempat.
"Saya ke Kupang untuk bersilaturahmi dan ingin memastikan masyarakat bisa berani menentukan hak pilihnya, karena pemilu ini kan langsung, umum, bebas, rahasia, tidak boleh ada tekanan siapa pun, paksaan siapa pun," kata dia di Kota Kupang, Rabu.
Di hadapan masyarakat Kota Kupang, ia menegaskan bahwa kedatangannya ke Kota Kupang bukan untuk berkampanye karena ia tidak masuk dalam tim kampanye salah satu pasangan calon presiden RI.
Tujuannya ke Kupang adalah bersilaturahmi dengan masyarakat, termasuk mengunjungi gereja.
Saat mengunjungi gereja, ia berdialog dengan sinode dan masyarakat agar mereka tidak termakan isu yang memecah belah persaudaraan.
Berkaca dari pengalaman pemilu tahun-tahun sebelumnya, kata Ahok, hubungan pertemanan dan persaudaraan putus karena perbedaan pilihan.
Oleh karena itu, gereja harus berani menyatakan kebenaran dan keadilan dalam memilih sesuai hati nurani.
Dia pun berharap masyarakat sebagai pemilih tidak dibohongi dengan gimik.
"Biarkan rakyat memilih dengan nurani, jangan ada penyesatan yang membuat rakyat salah pilih," katanya.
Dalam dialog kebangsaan di hadapan masyarakat, Ahok menerima dua pertanyaan dari warga Kota Kupang tentang cara memilih pemimpin yang baik dan tepat.
Ia pun mengembalikan pilihan itu kepada warga karena menurutnya masyarakat telah menonton debat dari para calon pemimpin lima tahun ke depan.
"Keputusan ada di bapak dan ibu," kata dia berpesan.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024