... tempe adalah barang bernilai strategis di Indonesia. Jangan dipermainkan... "
Jakarta (ANTARA News) - Singkirkan jauh-jauh ungkapan merendahkan "mental tempe" karena di mata Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia Asa, Jenderal TNI (Purnnawirawan) Djoko Santoso, tempe adalah barang strategis sehingga jangan dipermainkan.


Tempe, bagi dia, berpotensi memicu instabilitas negara sehingga jangan dipermainkan produksinya.
Harga bahan bakunya, kacang kedelai tengah meroket menjadi Rp8.490 perkilogram, yang sangat memukul industriawan kecil-menengah tempe-tahu.


Walau memiliki lahan dan potensi sangat luar biasa di bidang pertanian, namun pemerintah lebih memilih mengimpor kacang kedelai ketimbang memperkuat sektor hulu pengadaan kacang kedelai ini.


"Sama seperti beras dan tepung terigu, dan gula pasir, tempe adalah barang bernilai strategis di Indonesia. Jangan dipermainkan karena tempe berpotensi memicu instabilitas negara," kata Santoso, yang belakangan bergiat di bidang keormasan, di Jakarta, Kamis .

Tempe --makanan warungan yang sering dianggap murahan-- tampak sepele tapi harus diingat berapa juta orang di Indonesia terlibat dalam produksi dan pemasarannya. "Tempe bukan lagi terbatas sebagai makanan orang Jawa, di seluruh Indonesia ada tempe. Perhatikan saja, dari Aceh sampai Papua pasti ada tempe dan rakyat suka," katanya.


Padahal, kandungan gizi dan kesehatan tempe sangat tinggi. Hasil fermentasi jamur kapang itu mampu mengubah kandungan nutrisi dan organik kacang kedelai menjadi sangat unggul; bahkan beberapa universitas dan industri di Jerman pun Jepang meneliti sangat serius secara mikrobiologis tempe ini.

Pewarta: Edi Utama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013