Jakarta (ANTARA) - Praktisi psikologi anak usia dini lulusan Universitas Indonesia Aninda S.Psi M.Psi.T mengatakan dalam merawat bayi, seorang ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai dengan usianya yang disebut 'smart parenting'.

"Kalau di psikologi aspek perkembangan ada enam, fisik, motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Jadi memang perlu untuk terpenuhi semua aspeknya," katanya dalam konferensi pers Smart Parenting bersama Baby Huki di Jakarta, Rabu.

Aninda mengatakan smart parenting memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak sehingga maksimal dan sesuai dengan usianya. Selain itu, ibu juga bisa mempelajari karakter anak sehingga memudahkan ibu untuk merawat anaknya sesuai kepribadiannya.

Baca juga: Psikolog: Banyak "quality time" dengan anak berdampak hingga dewasa

Anak dengan pola asuh pintar juga bisa tumbuh menjadi anak yang bahagia karena kebutuhannya terpenuhi, meningkatkan IQ dan EQ yang baik secara kognitif dan sosial, dan memiliki kedisiplinan karena terbiasa tumbuh dengan rutinitas.

Tidak hanya pada anak, tapi smart parenting juga berdampak pada ibu yakni mengurangi stres karena pola asuhannya berdasarkan perkembangan dan karakter anak, bukan dibandingkan dengan sekitarnya.

"Secara tidak disadari menciptakan batasan dengan 'perfect mothers' di media sosial dan semakin paham dengan kebutuhan diri sendiri yang bisa dicapai saat merawat anak," tambah Aninda.

Baca juga: Anak yang kurang waktu berkualitas akan sulit capai tugas perkembangan

Smart parenting bermanfaat sebagai perjalanan seorang ibu agar tetap bisa memikirkan diri sendiri untuk melakukan self care. Dengan rutinitas yang terbangun dari smart parenting juga bisa meredakan ibu dari kelelahan mental.

Aninda juga mengatakan dengan pola asuh pintar, ibu dapat merawat anak dengan cara yang lebih modern dan lebih positif dibandingkan dengan pola asuh lainnya.

Ia juga membagikan tips menjalani pola asuh pintar dalam pengasuhan bayi yaitu membiasakan menyusui sambil bercerita, menggendong bayi sambil mendengarkan musik, mengajak bermain di depan cermin untuk meningkatkan kemampuan sosialnya, menstimulasi fisik dengan memijat, dan menyadari keunikan serta keistimewaan setiap bayi.

Baca juga: Gen Z cenderung ingin jadi ibu sempurna karena akrab teknologi

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024