Champier, Perancis (ANTARA News) - Seorang pria Perancis berusia 30 tahun pada akhir pekan memamerkan apa yang diakunya sebagai puisi terpanjang di dunia, berisi hampir 7.600 bait yang ditulis pada gulungan kain yang merentang hampir satu kilometer, di lintasan balap mobil Perancis tenggara.
Patrick Huet, seorang notaris publik, memerlukan waktu satu setengah bulan menyusun "Harapan Kepada Gema Dunia" dan kemudian menyalinnya selama sebulan lagi ke kain rentang, yang dibuka dengan bantuan sebuah traktor.
Karya tersebut merupakan suatu akrostik, yakni puisi yang huru-huruf awalnya pada setiap sajak menyuarakan pesan - dalam hal ini teks dari 30 artikel dari Deklarasi Hak Manusia Sejagad pada 1948.
"Puisi ini lahir akibat tekanan dari lubuk hati saya, keinginan yang berkobar untuk menyatakan kengerian saya terhadap berbagai bencana yang menimpa umat manusia selama beberapa generasi yang tak terbilang," katanya, seperti dikutip AFP.
Pameran ini disaksikan seorang pejabat pengadilan, sehingga karya berisi 7.547 bait sepanjang 994,1 meter itu dapat dibuktikan kebenarannya untuk dicatat dalam Buku Rekor Guinnes.
Huet juga sudah menulis dua pusi yang lebih pendek, yakni dengan panjang 66 meter dan 72 meter. (*)
Copyright © ANTARA 2006