London (ANTARA News) - Pengusaha Inggris menunjukkan minatnya terhadap berbagai produk kerajinan yang terbuat dari eceng gondok dan kertas majalah bekas dari Yogyakarta dalam Autumn Fair International di Brimingham, Inggris.
"KBRI London memfasilitasi UKM Indonesia mempromosikan produk pada pameran Autumn Fair International yang digelar di National Exhibition Centre (NEC)," kata Atase Perdagangan KBRI London Merry Maryati kepada Antara London, Rabu.
Pameran tahunan Autumn Fair yang berlangsung beberapa waktu lalu menggelar berbagai produk antara lain gifts, interior rumah, fashion jewellery, toys and gadget, stationery and hobby dan kerajinan. Pameran tersebut diikuti importir, pedagang dan manufaktur dari 25 negara lainnya.
Menurut Merry Maryati, pameran itu terutama ditujukan untuk tercapainya hubungan business-to-business (B to B) dan tidak untuk melakukan penjualan ritel sama sekali. Autumn Fair merupakan pameran kedua terbesar setelah Spring Fair yang diselenggarakan di NEC Birmingham.
Pada pameran yang diikuti berbagai negara, stan Indonesia berada di Hall Gifts, Toys and Gadgets menampilkan kerajinan Indonesia yaitu produk placemat dan table runner yang terbuat dari eceng gondok dan dari kertas majalah bekas dari Yogyakarta, serta syal dan tas dengan batu-batuan sebagai aksesori, tas dari batik tulis dan perhiasan dari mutiara.
Spring Fair diselenggarakan setiap awal bulan Februari yang mempromosikan produk terbaru maupun yang sudah ada untuk kebutuhan satu tahun berjalan, sedangkan Autumn Fair diselenggarakan setiap awal bulan September musim gugur untuk memenuhi kebutuhan perayaan Natal dan kebutuhan lainnya pada awal tahun mendatang.
Dari produk-produk yang ditampilkan, terlihat tren desain untuk dekorasi rumah saat pameran didominasi oleh gift dan asesoris untuk hari Natal serta desain-desain baru terkait kebutuhan dapur dan penyajian makanan.
Merry Maryati mengatakan pameran itu juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan berlangsung di Jakarta pada 16-20 Oktober 2013.
Peserta Autumn Fair itu terdiri dari importir, trader dan manufacturer dari Inggris dan 25 negara lainnya, termasuk Jerman, Belanda, Belgia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, India, China, Thailand dan lainnya.
Merry mengakui China sangat antusias dalam pameran itu yang ditandai dengan banyaknya stan yang dibuka sehingga terlihat mendominasi Hall V.
China menampilkan berbagai produk andalan yang dimiliki oleh masing-masing propinsi di China seperti Fujian, Ghuizhou, Ghouangzou dan lain-lain. Selama empat hari pameran, tercatat lebih dari 32 ribu pengunjung dari mancanegara maupun lokal memadati gedung pameran.
Selama mengikuti pameran itu, beberapa stan menampilkan berbagai produk kerajinan, furniture dan perhiasan yang berasal dari Indonesia terutama dari Bali, hanya saja tidak terlihat brand atau merek dari Indonesia.
Para importir ada yang menyatakan hanya ingin mencari supplier dari Bali atau daerah tertentu lainnya di Indonesia karena banyak yang belum mengetahui produk-produk yang dihasilkan oleh daerah lain di Indonesia.
KBRI London akan menindaklanjuti minat pengusaha Inggris dan mitra pengusaha di Inggris. Beberapa dari mereka telah bersedia menjadi agen penjualan dan mitra kerja usaha. (ZG/A039)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013