Meskipun dapat meningkatkan risiko diabetes, namun obat jenis ini ampuh menurunkan terjadinya risiko serangan jantung dan stroke."

Jakarta (ANTARA News) - Obat anti-kolesterol atau yang dikenal dengan istilah statin harus dikonsumsi seumur hidup oleh pasien dengan kadar LDL tinggi, demikian dikatakan Kepala divisi Metabolik dan Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dr Em Yunir, SpPD, K-EMD.

"Idealnya statin itu dikonsumsi seumur hidup, agar kadar LDL (kolesterol jahat) menurun," kata Yunir dalam pada acara diskusi mengenai pengendalian kolesterol di Jakarta, Rabu.

Kolesterol jenis LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena LDL dianggap sebagai faktor utama penyebab serangan jantung.

LDL yang tinggi dapat menyusup dan menumpuk di dalam pembuluh darah yang dapat menyumbat saluran pembuluh darah ke jantung atau pun yang menuju ke otak.

Yunir mengatakan bahwa statin sangat diperlukan oleh pasien dengan LDL tinggi untuk melindungi jantung dari timbunan kolesterol jahat atau LDL.

"Statin sendiri bila digunakan bersamaan dengan olahraga dan diet, akan sangat ampuh untuk menurunkan kolesterol jahat seseorang dengan signifikan," jelas Yunir.

Namun, penggunaan statin tetap perlu memperhatikan informasi mengenai efek sampingnya.

Penelitian oleh Universitas Harvard melaporkan bahwa obat golongan statin memiliki kemungkinan meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pada beberapa orang.

"Tapi yang harus diingat adalah, manfaat statin jauh lebih besar," tambah Yunir.

Oleh sebab itu pengguna jenis obat ini sangat dianjurkan untuk mengontrol kadar gula darahnya secara rutin.

Sementara bagi penderita diabetes dengan kadar LDL tinggi, maka penggunaan statin dan dibarengi dengan obat untuk pasien diabetes.

Golongan obat ini meliputi atorvastatin, rosuvastatin, simvastatin, fluvastatin, pitavastatin, pravastatin, dan lovastatin.

"Meskipun dapat meningkatkan risiko diabetes, namun obat jenis ini ampuh menurunkan terjadinya risiko serangan jantung dan stroke," tandas Yunir. (M048/Z002)

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013