Babak pertama baru berjalan tiga menit, pemain Singapura Amirul Adli berhasil merobek gawang Filipina. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena dianggap lebih dahulu terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti.
Kedua tim cenderung bermain monoton dan bola lebih banyak bergulir di lini tengah hingga akhirnya tim berjuluk Young Lions itu memperoleh golnya pada menit ke-28.
Berawal dari kemelut yang terjadi di depan gawang Filipina, tendangan Mahathir Azeman gagal diamankan kiper Nathanael Villanueva dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Pada menit ke-44, Singapura menambah perolehan golnya melalui sundulan Jeffrey Lightfoot yang memanfaatkan umpan Muhelmy Suhaimi, dan skor pun berubah menjadi 2-0 hingga turun minum.
Pada babak kedua, permainan Filipina dan Singapura cenderung monoton.
Hingga 30 menit babak kedua berjalan, kedua tim lebih sering berebut bola di lini tengah.
Satu peluang emas diperoleh Filipina melalui tendangan Daniel Gadia ke arah gawang pada menit ke-70. Namun, tendangan keras itu masih dapat digagalkan oleh penjaga gawang Singapura.
Singapura memperbesar keunggulan menjadi 3-0 pada menit ke-74 setelah tendangan "first time" Hazim Hassan yang memanfaatkan bola muntah, gagal ditangkap kiper Filipina, Villanueva.
Setelah tiga gol berhasil digelontorkan ke gawang Filipina, Singapura bermain dengan tempo lambat.
Pada masa perpanjangan waktu, Filipina memperkecil skor menjadi 3-1 lewat Niko Benedicto.
Pelatih Filipina Maro Marlon Manos menilai permainan Singapura memang cukup bagus dan membuat anak asuhnya menelan kekalahan.
Sementara itu, Pelatih Singapura Dejan Gluscevic menyatakan bahwa keberuntungan dalam setiap kali pertandingan bisa selalu terjadi, termasuk dalam laga melawan Filipina.
"Turnamen ini masih panjang dan memerlukan perjuangan berat supaya bisa menang. Lawan terberat kami dalam turnamen ini adalah Laos," katanya.
(KR-DYT/D007)
Pewarta: Slamet H
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013