Saya minta kedua menteri segera merumuskan langkah bersama untuk menyelesaikan krisis ini.Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, meminta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara (Sumut).
"Saya minta kedua menteri segera merumuskan langkah bersama untuk menyelesaikan krisis ini," kata Wapres Boediono dalam Rapat Koordinasi Kelistrikan, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Rapat itu dilakukan mengingat belakangan ini pasokan listrik di Sumatera Utara berkurang sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan industri maupun konsumen.
Tidak hanya menyelesaikan krisis jangka pendek, Wapres juga meminta kedua menteri merumuskan payung kebijakan yang lebih bersifat jangka menengah panjang untuk mencegah krisis terulang kembali di Sumatra Utara.
Rapat koordinasi itu juga membahas berbagai masalah pembangunan pembangkit listrik agar tidak mengalami hambatan dan dapat selesai tepat waktu.
Beberapa pembangkit yang prosesnya sudah berjalan itu antara lain pembangkit listrik Nagan Raya yang akan selesai Oktober 2013 dengan kapasitas 110 MW. Sedangkan pada 2014 ada beberapa pembangkit baru dengan total kapasitas 690 MW yang dijadwalkan mulai beroperasi.
Sejumlah pembangkit itu adalah PLTU Nagan Raya 2 (110 MW, Februari 2014), PLTU Pangkalan Susu 1 (200 MW, Maret 2014), PLTU Pangkalan Susu 2 (200 MW, Mei 2014), serta PLTMG Arun (180 MW, Desember 2014).
Masih ada lagi pasokan listrik dari panas bumi. Jika pembangunannya lancar, PLTP Sarulla akan mulai beroperasi pada tahun 2016. PLTP Sarulla secara bertahap akan menambah pasokan listrik di Sumatra Utara sebesar 110 MW pada 2016 dan terus meningkat menjadi 220 MW pada 2017.
Dahlan mengatakan kelangkaan listrik ini terjadi karena ada beberapa pembangkit, seperti Sibolga, yang masih menjalani perawatan.
"Perawatan pembangkit ini menimbulkan defisit pasokan listrik di Sumatra Utara sebesar 324 MW," katanya.
Perbaikan ini dijadwalkan baru selesai dalam tempo tiga bulan atau Desember 2013 dan sebagai langkah urgen mengatasi kekurangan listrik selama masa perbaikan ini, Menteri BUMN sudah meminta PLN menyewa generator pembangkit listrik.
Secara bertahap PLN akan menyewa beberapa pembangkit yang beroperasi bertahap mulai minggu ke dua bulan September hingga nanti mencapai total kapasitas sebesar 430 MW.
Selain Dahlan dan Jero, hadir pada rapat tersebut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hendarman Supanji, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, serta para pejabat eselon 1 dari berbagai kementerian dan lembaga.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013