Kami terus memperkuat tekad untuk mewujudkan nol kecelakaan
Palembang (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) menggelorakan semangat budaya penerapan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau Health, Safety, Security, Environment (HSSE) dalam kegiatan operasional dan bisnisnya.
"Kami terus memperkuat tekad untuk mewujudkan nol kecelakaan (zero accident) dengan terus menerus mengimplementasikan K3," kata General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo ketika membuka Gerakan Nasional (Gernas) Bulan K3 di Ground Fire HSE TC Pertamina Sungai Gerong, Palembang, Selasa.
Yulianto mengajak seluruh elemen pekerja Kilang Pertamina Plaju tidak padam semangat dalam menggelorakan penerapan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja atau HSSE.
“Menerapkan budaya K3 dapat menjamin setiap orang yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya, menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien, serta menjamin bahwa proses produksi dapat berjalan lancar," ujarnya.
Menurut dia, dengan budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditekan sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja.
“Saya berharap juga dengan adanya Peringatan Bulan K3 Nasional ini dapat mendorong kita semua untuk menerapkan aspek HSSE secara proaktif terutama saat melaksanakan pekerjaan,” jelasnya.
Baca juga: Kilang Pertamina Plaju raih penghargaan Subroto 2023
Baca juga: Subholding Gas Pertamina raih 14 penghargaan Keselamatan Migas 2023
Kilang Pertamina Plaju akan terus berkomitmen dan saling mengingatkan kepada semua pekerja dalam upaya menjaga zero lost lime incident (LTI)," di RU III Plaju.
Dengan semangat nol toleransi (zero tolerance) seperti yang tertuang dalam kebijakan yang ada di Kilang Plaju, pekerja kilang bisa merasa nyaman dan mendapat perlindungan atas keselamatannya berada di tempat kerja.
Upaya Kilang Pertamina Plaju dalam mewujudkan budaya kerja yang menjunjung tinggi K3 menjadi salah satu bentuk dukungan kepada poin Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), terutama tujuan ke delapan yakni meningkatkan pekerjaan yang layak untuk semua.
Lebih khusus, poin yang didukung adalah pada aspek perlindungan hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin bagi semua pekerja.
Komitmen terhadap K3 juga merupakan salah satu faktor pendukung terhadap poin ESG (Environmental, Social & Governance) yang menjadi salah satu isu tengah berkembang secara global, dimana K3 menjadi salah satu parameter keberhasilan dalam mewujudkan lingkungan sosial yang aman dan sehat bagi pekerja, kata GM Kilang Yulianto.
Baca juga: Perangkat daerah harus fokus terapkan K3
Baca juga: PLN gelar "Inspection Day" serentak di Indonesia
Sementara Firmansyah mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel mengatakan, pemerintah mendukung penuh penerapan dan implementasi K3 di lingkungan perusahaan.
Salah satu bentuk dukungan itu misalnya penerapan regulasi terkait K3, seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang menegaskan bahwa setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, berupa pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
"Upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja harus menyasar tiga aspek yakni pekerja itu sendiri, tamu atau orang lain, serta peralatan kerja," ujar Firmansyah.
Baca juga: Kemenkes sebut pentingnya tingkatkan kesadaran K3 untuk petugas Pemilu
Baca juga: Gubernur Sumbar: Perusahaan sawit harus jamin keselamatan pekerja
Baca juga: Sambut Bulan K3 Nasional, Jasa Marga gelar seminar keselamatan konstruksi
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024