Saya mengharapkan Wang secara sukarela mengundurkan diri untuk menjaga martabat parlemen dan KMT

Taipei (ANTARA News) - Partai yang memerintah Taiwan memecat ketua parlemen, Rabu, setelah ia dituduh ikut campur dalam kasus pengadilan seorang anggota parlemen, dan keputusan ini memperdalam konflik politik yang melanda pulau itu.

Presiden Ma Ying-jeou, ketua partai Kuomintang (KMT), mengatakan Wang Jin-pying "tidak layak" memimpin parlemen setelah ia dituduh mempengaruhi para jaksa agar tidak mengajukan banding dalam satu perkara pelanggaran kepercayaan yang melibatkan anggota parlemen Ker Chien-ming.

Wang dituduh meminta menteri hukum (waktu itu) Tseng Yung-fu dan seorang jaksa penting agar tidak mengajukan bandung atas pembebasan bagi Ker. Tseng mengundurkan diri pada Jumat gara-gara kasus itu.

Partai yang berkuasa di Taiwan mengatakan bahwa keanggotaan Wang dicabut karena "merusak reputasi partai", sehingga ia tidak dapat melanjutkan pekerjaan sebagai ketua parlemen.

Seorang juru bicara KMT mengatakan Wang dapat mengajukan banding menyangkut keputusan partai itu.

Wang, 72 tahun, adalah seorang tokoh terkenal karena punya pengaruh kuat pada anggota partai itu, dan pemecatannya menimbulkan gejolak pada seluruh kalangan politik pulau itu. Ia adalah salah seorang dari ketua parlemen paling lama memangku jabatan, dan memegang kedudukan itu sejak tahun 1999.

"Saya mengharapkan Wang secara sukarela mengundurkan diri untuk menjaga martabat parlemen dan KMT," kata Ma kepada wartawan, Rabu.

Tuduhan-tuduhan terhadap Wang dibongkar oleh para penyelidik yang menyadap percakapan di telepon selulernya.

Dan Wang mengemukakan kepada wartawan, Selasa malam, bahwa itu adalah satu "penyelidikan ilegal".

"Saya tidak dapat menerima bahwa para jaksa secara sepihak menuduh saya dengan menjual pengaruh setelah satu penyelidikan tidak sah," katanya.

Tseng, yang juga membantah membuat kesalahan, adalah menteri ketiga dalam pemerintah Ma yang mengunduran diri dalam beberapa bulan terakhir ini.

Pada akhir Juli,menteri pertahanan Kao Hua-chu mengundurkan diri setelah kemarahan publik atas kematian seorang calon tentara muda yang dituduh disiksa dalam militer. Penggantinya, Andrew Yang, mundur hanya enam hari setelah dilantik atas tuduhan melakukan penjiplakan.

Sistem judisial Taiwan dikecam dalam tahun-tahun belakangan ini setelah satu skandal korupsi melibatkan para hakim penting serta sejumlah keputusan yang kontrovesial yang melibatkan kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak.

(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013