Yogyakarta (ANTARA News) - Media massa diharapkan melakukan kontrol terhadap proses Pemilihan Umum 2014, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Media massa harus menggempur praktik `money politics` dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Hal itu perlu dilakukan karena Pemilu 2014 merupakan momentum yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia," katanya di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, saat menerima Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Eko Maryadi beserta pengurus AJI Yogyakarta terkait penyelenggaraan Festival Media 2013, dengan bersikap kritis dan independen, media massa bisa membantu masyarakat agar dapat memilih calon pemimpin yang terbaik.
"Selama ini masyarakat tidak pernah dididik oleh pemimpinnya. Bahkan kader partai pun tidak pernah dididik oleh pemimpin partainya," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Ia mengatakan, media massa harus bisa membuat publik menjadi lebih pandai, kritis, dan mempunyai aspek intelektualitas.
Media massa dan jurnalis juga diharapkan tidak hanya sekadar bisa dekat dengan masyarakat, tetapi sebaliknya, masyarakat juga harus bisa merasa dekat dengan media massa.
Jika hal itu terjadi, menurut dia, masyarakat akan merasakan manfaat dari konten berita yang dimuat di media massa.
"Festival Media 2013 diharapkan bisa semakin mendekatkan media massa dengan masyarakat secara luas," ucapnya.
Eko Maryadi mengatakan, Festival Media 2013 yang diselenggarakan AJI Indonesia dan Yogyakarta di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 28--29 September 2013 itu akan dibuka oleh Sultan.
Menurut dia, semua media massa di Yogyakarta diharapkan mendukung festival media yang kedua tersebut. Tahun lalu festival media berlangsung di Bandung dan tahun depan akan berlangsung di Surabaya.
"Melalui kegiatan itu AJI ingin mendorong media massa lokal agar bisa membuat berita yang jujur, akurat, dan independen, sehingga masyarakat mendapat informasi yang berkualitas," tukasnya.
Ketua AJI Yogyakarta Hendrawan Setiawan mengatakan, festival media adalah kesempatan bagi para jurnalis, media massa, dan publik untuk saling berinteraksi.
"Dalam kegiatan itu akan ada pameran dari media massa, lokakarya, curah pendapat, dan lomba-lomba, di antaranya lomba blog untuk anak-anak SMA dan lomba foto," tuturnya.
Menurut dia, beberapa media massa nasional dan internasional sudah menyatakan diri ikut berpartisipasi. Suasana festival media di Yogyakarta juga kuat dengan nuansa lokal, ada pertunjukan tari tradisional Angguk, dan stan pameran dibuat khas Yogyakarta.
"Kami berharap masyarakat datang dan berpartisipasi dalam festival media tersebut. Kami menerima berbagai kritik dan saran dari masyarakat untuk perbaikan kualitas jurnalisme Indonesia," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013